Dorong Budaya Literasi, Pemkot Pangkalpinang Gelar Bimtek Membaca Nyaring untuk Guru dan Masyarakat

Pangkalpinang – Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring selama tiga hari ke depan. Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari upaya menggalakkan budaya literasi sejak dini, khususnya di kalangan anak-anak, guru, pustakawan, dan masyarakat umum.

Pembukaan kegiatan yang dilangsungkan di ruang baca Perpustakaan Umum Daerah itu dihadiri oleh berbagai elemen, mulai dari penggiat literasi, tenaga pendidik, komunitas ibu-ibu, hingga tokoh masyarakat. Dalam sambutannya, pejabat Pemerintah Kota menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak sekadar pelatihan membaca, tetapi merupakan langkah strategis membangun kepercayaan diri, keterampilan komunikasi, serta minat baca masyarakat.

“Membaca nyaring bukan sekadar mengeja kata. Ini adalah metode untuk menumbuhkan keberanian, memperkuat pelafalan, intonasi, ekspresi, bahkan membangun hubungan emosional antara pembaca dan pendengar,” ujar perwakilan Pemkot dalam sambutannya.

Ia menjelaskan bahwa membaca nyaring memiliki banyak manfaat, terutama dalam proses pendidikan anak. Anak-anak yang terbiasa mendengar bacaan yang disampaikan dengan ekspresi dan intonasi yang tepat akan lebih mudah memahami isi bacaan, sekaligus tertarik untuk membaca sendiri.

Selain itu, metode ini juga dinilai efektif untuk meningkatkan kualitas guru dalam menyampaikan materi, terutama dalam jenjang pendidikan dasar. Oleh karena itu, Bimtek ini menyasar tidak hanya guru sekolah, tapi juga pustakawan, pengelola taman bacaan masyarakat (TBM), hingga ibu-ibu rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pendidikan keluarga.

“Kami ingin mendorong semua pihak terlibat. Bahkan masyarakat umum pun bisa mengambil manfaat dari pelatihan ini. Tidak semua orang terbiasa membaca dengan lafal dan penekanan yang tepat. Melalui pelatihan ini, kita harapkan keterampilan itu bisa diasah bersama,” ujarnya.

Salah satu aspek penting yang disoroti adalah penguatan kepercayaan diri. Menurutnya, membaca nyaring menuntut keberanian tampil di depan publik, sekaligus melatih daya ingat, artikulasi, serta rasa percaya diri yang sangat berguna tidak hanya dalam dunia pendidikan, tapi juga dalam kehidupan sosial sehari-hari.

Dalam sesi pembukaan, panitia juga mengajak seluruh media dan komunitas literasi untuk turut menyebarluaskan semangat membaca ke berbagai lapisan masyarakat. Apalagi, kata dia, semangat belajar tidak mengenal usia.

“Baru saja kita menyaksikan seorang pengunjung berusia 88 tahun masih aktif membaca dan datang ke perpustakaan ini. Ini adalah contoh luar biasa yang seharusnya bisa menginspirasi generasi muda. Jangan sampai kalah semangat dari beliau,” katanya.

Ia juga mengapresiasi kinerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang yang telah berinisiatif menyelenggarakan kegiatan ini secara rutin dan berkesinambungan. Ke depan, pemerintah berharap perpustakaan dapat menjadi pusat aktivitas literasi yang lebih inklusif dan menarik minat lebih banyak pengunjung.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan berbagai pembaruan, baik dari sisi fasilitas, koleksi buku, maupun program literasi yang lebih variatif agar perpustakaan menjadi ruang belajar sepanjang hayat bagi seluruh warga.

“Kami ingin perpustakaan tidak hanya menjadi tempat menyimpan buku, tetapi menjadi ruang inspirasi, ruang tumbuh, dan tempat bertukar gagasan,” tuturnya.

Kegiatan Bimtek Membaca Nyaring ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dengan menghadirkan fasilitator literasi berpengalaman. Para peserta akan dilatih teknik vokal, penggunaan ekspresi, pemilihan bacaan sesuai usia, serta strategi membangun interaksi saat membaca di depan publik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *