Pangkalpinang – Pemerintah Kota Pangkalpinang bersama masyarakat Desa Tua Tunu akan menggelar Festival Sungai Tua Tunu pada 31 Mei hingga 1 Juli 2025 di kawasan wisata Pondok Aik Mandik Ayko. Festival ini dirancang sebagai ruang ekspresi budaya dan pelestarian lingkungan, sekaligus menjadi ajang promosi wisata lokal.
Empat kegiatan utama mewarnai festival ini: lomba melukis, menulis cerita pendek, mancing, serta pencarian peninggalan benda purbakala. Setiap kegiatan mengusung tema besar pelestarian alam dan kekayaan sejarah lokal.
“Festival ini adalah upaya konkret kami menghidupkan kembali potensi desa dan warisan budaya Tua Tunu. Kami ingin anak muda ikut merasakan dan menjaga nilai-nilai lokal,” ujar panitia pelaksana, Noeraisyah, saat dihubungi pada Selasa (21/5).
Lomba melukis akan digelar pada Sabtu, 31 Mei 2025, dengan tema Panorama Alam Pondok Air Mandi Ayko. Kegiatan ini terbuka untuk umum, dan peserta diharuskan membawa peralatan sendiri.
Sementara itu, pelajar diajak menyelami sejarah kampung lewat lomba menulis cerita pendek bertema Kehidupan Masyarakat Desa Tua Tunu dari Dulu hingga Sekarang. Naskah dikirim dalam format PDF maksimal tanggal 30 Mei 2025.
Kegiatan yang tak kalah menarik adalah lomba mancing dan pencarian benda purba. Lomba mancing akan berlangsung 1 Juni 2025, dan peserta wajib membawa dua alat pancing. Penilaian dilakukan berdasarkan berat hasil tangkapan, baik ikan, udang, maupun belut.
Yang paling unik adalah kegiatan pencarian peninggalan benda purbakala di kolam mandi Ayko, yang juga akan berlangsung pada 1 Juni 2025. Jika peserta menemukan benda antik atau purba, benda tersebut akan didata dan didokumentasikan untuk keperluan sejarah dan tidak boleh diperjualbelikan.
Festival ini juga menjadi momentum edukatif bagi masyarakat terkait pelestarian lingkungan, sejarah lokal, serta mendorong ekonomi kreatif desa berbasis kearifan lokal.








