PANGKALPINANG – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menggelar Bangka Belitung Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKISAH) 2025. Kegiatan ini resmi dibuka pada Rabu (23/4/2025) malam di Masjid Agung Kubah Timah, Pangkalpinang, dengan menghadirkan Tabligh Akbar bertema “Membangun Ekosistem Wakaf yang Inklusif dan Berkelanjutan.”
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Unu Ibnudin, hadir dalam kegiatan tersebut. Ia didampingi oleh jajaran pemerintah kota, termasuk Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda), serta Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan.
Pj Walikota, Unu menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Bank Indonesia dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah di daerah. “Kami mendukung upaya BI, terutama dalam mengembangkan literasi keuangan syariah, sertifikasi halal, pembiayaan syariah, dan optimalisasi pengelolaan dana ZISWAF di tengah masyarakat,” ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S Tamawiwy, menuturkan bahwa BEKISAH merupakan agenda tahunan yang menjadi bagian dari strategi nasional untuk mendorong ekonomi syariah yang berkelanjutan. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menginformasikan perkembangan terkini perekonomian daerah serta mendorong masyarakat beralih ke transaksi non-tunai melalui QRIS.
“BEKISAH menjadi ruang edukasi sekaligus penguatan ekosistem ekonomi syariah lokal, yang sejalan dengan program nasional seperti ISEF dan FESyar,” kata Rommy.
Rangkaian acara malam itu juga diisi dengan ceramah inspiratif oleh Ustadz Das’ad Latif.
Dalam Tausiyah Yang diberikan Ustadz Das’ad Latif, Dia berpesan agar umat Islam tidak menganggap enteng sholat sebab batas keimanan dan kekafiran seseorang adalah shalat.
“Kalau kau permainkan sholat, pasti hidupmu susah. Tidak mungkin Allah sengsarakan kita bila sejak baligh kita tidak meninggalkan shalat. Apapun kondisinya, jangan tinggalkan sholat. Tidak mampu berdiri, duduk. Tidak bisa duduk, berbaring. Kalau tidak bisa, gunakan hati,” katanya.Rangkaian acara malam itu juga diisi dengan ceramah inspiratif oleh Ustadz Das’ad Latif.
Dalam Tausiyah Yang diberikan Ustadz Das’ad Latif, Dia berpesan agar umat Islam tidak menganggap enteng sholat sebab batas keimanan dan kekafiran seseorang adalah shalat.
“Kalau kau permainkan sholat, pasti hidupmu susah. Tidak mungkin Allah sengsarakan kita bila sejak baligh kita tidak meninggalkan shalat. Apapun kondisinya, jangan tinggalkan sholat. Tidak mampu berdiri, duduk. Tidak bisa duduk, berbaring. Kalau tidak bisa, gunakan hati,” katanya.
Kedatangan Ustadz Das’ad Latif di Masjid Agung Kubah Timah yang disambut antusias ratusan jamaah dari berbagai penjuru kota. Tabligh Akbar ini menegaskan semangat kolaboratif antara dunia keagamaan dan ekonomi dalam mendorong pembangunan inklusif berbasis nilai-nilai syariah.