Suaranusantara.online
SUMENEP – Masyarakat Pulau Komirean, sebuah pulau yang termasuk dalam kategori Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, sangat mendambakan pelayanan kesehatan yang maksimal, setara dengan pulau-pulau lain di wilayah kabupaten tersebut.
Kondisi pelayanan kesehatan di pulau yang terletak di Kecamatan Ra’as, Desa Guwa-Guwa ini dinilai sangat memprihatinkan dan jauh dari kata layak.
Selain minimnya pembangunan infrastruktur secara umum, kondisi fasilitas pelayanan kesehatan di Pulau Komirean menjadi sorotan utama.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, bahwa satu-satunya fasilitas kesehatan yang ada, sebuah Pos Kesehatan Pembantu (Postu), sejak awal dibangun tidak pernah difungsikan sebagaimana mestinya.
Bangunan tersebut hanya berdiri sebagai formalitas tanpa pernah memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat setempat.
“Kami sangat sedih dan kecewa dengan kondisi ini. Kami juga ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik seperti saudara-saudara kami di pulau lain,” ungkap salah seorang warga Pulau Komirean yang enggan disebutkan namanya, Minggu (6/4/2025).
“Jika ada warga yang sakit parah, satu-satunya jalan adalah membawa mereka ke Pulau Kangean yang membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit,” imbuhnya.
Keterbatasan di Pulau Komirean tidak hanya pada fasilitas kesehatan. Jaringan internet di pulau ini nihil, dan sumber listrik tenaga surya yang sempat menjadi harapan kini juga tidak berfungsi lagi.
Hal ini disebabkan karena petugas yang bertanggungjawab sudah tidak aktif, dan baterai penyimpanan energi pun sudah tidak mampu berfungsi optimal karena usia. Kondisi gelap gulita di malam hari semakin menambah kesulitan, terutama jika ada kondisi darurat kesehatan yang membutuhkan penanganan segera.
Ketidakberfungsian Postu di Pulau Komirean semakin memperparah keadaan. Padahal, keberadaan fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti Postu sangat krusial bagi masyarakat di wilayah terpencil untuk mendapatkan penanganan awal dan pencegahan penyakit.
Dengan tidak adanya tenaga kesehatan dan peralatan medis yang memadai, masyarakat Pulau Komirean menjadi sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan.
Kondisi miris ini tentu menjadi perhatian serius dan memerlukan tindakan nyata dari Pemerintah Kabupaten Sumenep.
Masyarakat Pulau Komirean sangat berharap agar aspirasi mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dapat segera terwujud.
Mereka mendambakan adanya tenaga kesehatan yang siaga, fasilitas kesehatan yang memadai, serta dukungan infrastruktur yang memadai agar tidak lagi merasa terisolasi dan tertinggal dalam hal pelayanan kesehatan.
Diharapkan, pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini, mulai dari pengaktifan kembali atau pembangunan fasilitas kesehatan yang layak, penempatan tenaga kesehatan yang kompeten, hingga perbaikan infrastruktur pendukung seperti listrik dan komunikasi. Pemenuhan hak dasar masyarakat Pulau Komirean atas kesehatan yang layak tidak bisa lagi ditunda.
(GUSNO)