Strategi Pengembangan Agribisnis Lada Putih di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Oleh: Nabila, Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB), Jurusan Agribisnis Pertanian

Bangka Belitung, 8 November 2025 —Lada putih atau Muntok White Pepper merupakan komoditas unggulan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki nilai ekspor tinggi dan menjadi ikon pertanian daerah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sektor ini menghadapi tantangan serius seperti menurunnya produktivitas, fluktuasi harga, dan lemahnya kelembagaan petani.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dikenal di dunia internasional sebagai penghasil lada putih terbaik dengan merek dagang “Muntok White Pepper”. Komoditas ini tidak hanya menjadi sumber devisa, tetapi juga penggerak utama ekonomi masyarakat pedesaan. Meski demikian, permasalahan seperti konversi lahan, ketergantungan pada sistem tradisional, dan keterbatasan teknologi pertanian modern menyebabkan hasil panen tidak optimal.

Penelitian Susanti dkk. (2022) dalam Jurnal Ilmiah Agribisnis Universitas Bangka Belitung menunjukkan bahwa penerapan Good Agricultural Practices (GAP) mampu meningkatkan efisiensi produksi dan kelayakan finansial usaha tani lada putih.

Sementara itu, Rahmawati dkk. (2023) menegaskan bahwa keberlanjutan usahatani sangat dipengaruhi oleh faktor lahan dan penerapan teknologi modern.

Dari hasil penelitian dan pengamatan tersebut, penulis merumuskan beberapa strategi pengembangan agribisnis lada putih di Bangka Belitung, yaitu:

1. Peningkatan Produktivitas dan Kualitas

Dengan menerapkan teknologi budidaya modern, pemupukan berimbang, pengendalian penyakit tanaman, serta penggunaan benih unggul yang sesuai kondisi tanah Bangka Belitung.

2. Diversifikasi Produk dan Nilai Tambah

Melalui pengembangan produk olahan seperti lada bubuk, lada organik, dan kemasan ekspor premium agar daya saing meningkat di pasar global.

3. Penguatan Kelembagaan dan Rantai Pemasaran

Pembentukan koperasi atau kelompok tani yang kuat serta penerapan sistem resi gudang untuk menstabilkan harga dan memperkuat posisi tawar petani.

4. Dukungan Kebijakan Pemerintah Daerah

Pemerintah perlu memperkuat perlindungan lahan pertanian, memberikan subsidi teknologi, serta mendukung penguatan Indikasi Geografis (IG) “Muntok White Pepper”.

5. Peningkatan Kapasitas dan Literasi Petani

Melalui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan, serta pemanfaatan sistem informasi agribisnis berbasis digital agar petani lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

Pengembangan agribisnis lada putih di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus diarahkan pada peningkatan produktivitas, pengolahan nilai tambah, serta penguatan kelembagaan dan kebijakan yang berpihak pada petani. Kolaborasi antara petani, pemerintah daerah, akademisi, dan sektor swasta akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga reputasi Muntok White Pepper sebagai lada terbaik dunia sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *