Kepala Puskesmas Kangayan Samsuri (kanan) dan Pj. Kusta Puskesmas Kangayan Imran (kiri).
Suaranusantara.online
SUMENEP, JAWA TIMUR – Camat Kangayan, Nurullah, mengambil langkah tegas dengan secara resmi akan segera memanggil Kepala Puskesmas (Kapus) Kangayan, Samsuri, dan Penanggung Jawab Program Kusta, Imran, untuk dimintai pertanggungjawaban terkait penanganan penyakit kusta yang kini meresahkan warga.
Pemanggilan ini merupakan respons langsung terhadap laporan investigasi eksklusif yang menyoroti dugaan kelalaian penanganan kusta di tiga desa wilayah Kecamatan Kangayan, khususnya Desa Timur Jang-Jang, Daandung, dan Torjak.
Pada Jum’at, 25 Juli 2025, Camat Kangayan menghubungi media ini mengklarifikasi kebenaran pemberitaan soal merebaknya kusta di wilayahnya.
Dalam komunikasi tersebut media menyampaikan, bahwa satu tahun yang lalu telah melaporkan kondisi ini kepada pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kangayan dan Dinas Kesehatan Sumenep.
Namun berdasarkan laporan masyarakat, terutama dari penderita kusta dan keluarga pasien terdekat, hingga saat ini belum ada tindakan konkret dari Puskesmas setempat maupun Dinas Kesehatan Sumenep.
Yang membuat situasi ini semakin ironis adalah alokasi anggaran kesehatan Kabupaten Sumenep yang mendapat bantuan khusus dari Gubernur Jawa Timur dalam jumlah yang cukup besar.
Laporan menyebutkan, bahwa dana fantastis tersebut hanya habis untuk “gaji dokter dan perawat,” tanpa ada alokasi khusus untuk program pencegahan dan pengobatan kusta.
Padahal, penyakit ini telah menjadi “bom waktu biologis” dengan ratusan kasus yang terlambat terdeteksi di wilayah Kangayan.
“Kami tidak bisa tinggal diam melihat kondisi ini. Kesehatan warga adalah prioritas utama,” tegas Camat Nurullah.
“Saya ingin penjelasan detail dari Kapus dan Pj. Kusta mengenai langkah-langkah konkret yang sudah dan akan diambil untuk mengatasi penyebaran kusta di Kangayan, serta transparansi penggunaan anggaran kesehatan yang begitu besar,” tambahnya.
Pertemuan antara Camat, Kepala Puskesmas Samsuri, dan Pj. Kusta Imran diharapkan dapat mengungkap alasan di balik lambatnya penanganan kusta dan minimnya program pencegahan yang dilakukan selama ini.
Masyarakat Kangayan, khususnya warga Desa Timur Jang-Jang, Torjak dan Daandung kini menuntut jawaban dan tindakan nyata dari pihak berwenang.
Mereka berharap pemanggilan ini menjadi titik terang dan awal dari upaya serius untuk menyelamatkan ribuan jiwa dari ancaman kusta basah yang telah menyebabkan kecacatan dan bahkan kematian.
Kasus kusta yang merebak di tiga desa tersebut menjadi sorotan serius mengingat dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan masyarakat. Penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan permanen ini memerlukan penanganan medis yang tepat dan program pencegahan yang berkelanjutan.
Publik kini menanti hasil dari pertemuan penting ini dan berharap adanya komitmen nyata untuk mengatasi krisis kesehatan di Kecamatan Kangayan.
Masyarakat tidak hanya mengharapkan alasan dan janji, melainkan tindakan konkret yang dapat menghentikan penyebaran kusta dan memberikan pengobatan yang memadai bagi para penderita.
Pemanggilan Kepala Puskesmas Samsuri dan Pj. Kusta Imran oleh Camat Nurullah ini diharapkan menjadi langkah awal dalam upaya serius mengatasi permasalahan kesehatan yang telah terlalu lama terabaikan di Kecamatan Kangayan.
Berita ini akan terus dipantau untuk perkembangan lebih lanjut terkait hasil pertemuan dan langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh pihak terkait.
(GUSNO)








