Suaranisantara.online
KABUPATEN BOGOR – Sekian lama diam, akhirnya Dr. Yanti Hasbian Setiawati, M.Pd., angkat bicara membantah tuduhan melalui pemberitaan yang tayang di beberapa media online.
Saat konferensi pers, Dr. Yanti yang didampingi kuasa hukumnya menjelaskan perihal laporan ke Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar).
“Saya membuat laporan ke Polda Jabar itu bukan melaporkan Ibu Kandung saya, melainkan kakak saya dan oknum notaris,” jelas Yanti, di Bogor, Rabu (07/05/2025).
Tuduhan-tuduhan yang disampaikan melalui Kuasa Hukum Yayasan Laa Roiba, Yanti dengan tegas membantah.
“Justru sebaliknya pemalsuan dilakukan pihak mereka dengan dugaan indikasi memalsukan tanda tangan pemberhentian ketua yayasan dalam hal ini almarhum Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir MS. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan pernyataan secara tertulis dan lisan dari Ibu Hj. Aas Aisyah, bahwa tidak pernah merasa menandatangani SK (Surat Keputusan-Red) pemberhentian ketua yayasan. Sehingga disinyalir SK pemberhentian ketua yayasan adalah palsu bisa dibuktikan dengan test forensik”, tutur Dr.Yanti.
Yanti sangat menyayangkan sikap kakaknya yang terkesan mengada-ada.
“Prinsipnya tuduhan mereka dalam hal ini kakak saya selaku ketua yayasan terkesan mengada-ada dan membabi buta. Beliau sebagai ketua yayasan saat sebelumnya jadi pembina yayasan seharusnya minta pertanggungjawaban ke ketua yayasan, bukan ke saya sebagai rektor, karena saya diangkat ketua yayasan,” sambung Yanti.
Hal senada juga diungkapkan oleh Nurdin D Gumay, S.H.,MBA. Kuasa Hukum Dr. Yanti Hasbian Setiawati, M.Pd., atas sikap kakak dari kliennya berikut kuasa hukum serta media dengan tidak konfirmasi terlebih dahulu untuk keberimbangan suatu pemberitaan.
“Kami sangat menyayangkan apa yang sudah diberitakan oleh pihak kakak dari klien kami. Seharusnya konfirmasi terlebih dahulu agar berimbang, karena kalau pemberitaan itu tidak benar atau tidak sesuai dengan fakta, maka ada sanksi hukum baik itu Narsumnya (nara sumber-Red), medianya pun, kami akan lakukan langkah hukum”, ungkap Pak Nurdin sapaan akrabnya.
(mardioto)








