Sungailiat – Aktivitas tambang timah ilegal macam ponton isap produksi (PIP) marak di kawasan dekat eks tambang Kolong Buntu, Kampung Tanah Hongkong, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Penambangan ini ketahuan bejalan aktif waktu malam, Minggu (27/4/2025), dak jauh dari perumahan warga.
Bunyi gemuruh mesin ponton terdengar jelas dari rumah-rumah penduduk di Kampung Tanah Hongkong. Walau dekat rumah orang, aktivitas ilegal tu tetap bejalan, dak ade yang ngahalang.
“Karne siang takut di razia polisi, di sini memang dilarang nambang. Hasil tiap malam tu ade yang dapat 100 kilo, tergantung nasib la. Kadang ge ade yang cuma dapat 40 kilo, ade juga yang kosong, dak nambang bebrape hari,” ujar U, salah satu penambang.
Tapi, ade juga sumber lain, yang dak mau disebutkan name e, ngaku kalo penambang di situ dak takut soal hukum. Die bilang mereka sudah berkoordinasi dengan oknum aparat keamanan supaya tambang tetap jalan.
“Kami sudah bayar koordinasi ke anggota TNI yang dinas di kompi dan Korem,” beber e.
Die malah sempat nyebut inisial yang diduga oknum aparat, yakni IN dari satuan kompi, dan Able dari Korem. Menurut sumber ini, para penambang rutin setor duit koordinasi Rp1,5 juta perminggu, ditambah Rp200 ribu untuk yang Idak jelas.
Sampai berita ini diturunkan, belum ade konfirmasi resmi dari aparat keamanan soal dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam aktivitas tambang ilegal di kawasan Tanah Hongkong ini. (Tim Jobber)
