Estafet Kepemimpinan Sekolah Favorit Sumenep: Rafiudin Pamit dengan Konvoi 100 Orang, Sirajum Munir Pulang ke Almamater

Suaranusantara.online

SUMENEP, JAWA TIMUR – Ruang Aula SMAN 1 Sumenep berubah menjadi saksi bisu sebuah pergantian kepemimpinan yang sarat makna, Rabu, 3 Desember 2025. Drs. Rafiudin, M.Pd., sang kapten yang selama ini mengemudikan kapal pendidikan paling bergengsi di Kabupaten Sumenep, resmi menyerahkan kemudi kepada sosok yang tak asing, alumni sekolah itu sendiri, Drs. Sirajum Munir, M.Pd.

Acara sertijab yang dipimpin Kepala Kantor Cabang Pendidikan Wilayah Kabupaten Sumenep, Dr. Budi Sulistyo, S. Pd., M. Si., ini bukan sekadar ritual birokrasi. Atmosfer haru menyelimuti ruangan ketika pulpen menyentuh berita acara serah terima jabatan, disaksikan langsung oleh jajaran kacabdin Sumenep, Kasi SMA Drs. Rusly, M.Pd., Kasi SMK Moh. Bahri Arofah, M.Si, Kasubag Drs. Imamullah, serta deretan kepala SMA dan SMK negeri se-Kabupaten Sumenep, dan anggota komite. Tugas resmi mereka akan dimulai awal Januari 2026.

“Selama di SMAN 1 Sumenep saya lebih membersamai guru di sekolah. Saya bukan tipe kepala yang hanya memerintah saja,” ujar Drs. Rafiudin, M. Pd., yang akrab dipanggil Pak Rafi.

Sosok yang dikenal dengan gaya kepemimpinan egaliter ini lantas merentangkan catatan jejak prestasi: dari pembangunan tempat sampah, rehabilitasi parkir motor siswa, hingga revitalisasi gedung termasuk ruang guru.

Tak berhenti di infrastruktur, ia juga berhasil merajut kemitraan strategis dengan SKK Migas untuk pendidikan anti korupsi, menggandeng Bank Indonesia Jawa Timur dalam program digitalisasi transaksi QRIS, serta mengantar siswa-siswanya meraih prestasi dari tingkat kabupaten hingga internasional.

Guru senior Ach. Junaidi, M.Pd. menukil ayat Al-Quran dalam sambutannya: “waj’alni sultonan nashira” – mohon berikan kami pemimpin yang melayani. “Pak Rafi adalah sosok dengan semangat kesetaraan. Jika membutuhkan seseorang guru, ia tidak memanggil guru tersebut ke ruangnya. Ia justru mencari dan menemui orang itu di tempatnya berada,” kenang Junaidi, melukiskan kepemimpinan rendah hati sang kepala sekolah.

Di penghujung sambutan, Pak Rafi memohon maaf atas segala kekurangan, mengucap syukur kepada kepala cabdin dan keluarga besar SMAN 1 Sumenep. “Selamat datang kepala SMAN 1 Sumenep yang baru, Drs. Sirajum Munir, M.Pd.,” kata terakhirnya menggantung di udara, diiringi dengan perasaan haru yang tak tertahan.

Berbeda dengan suasana haru yang ditinggalkan Pak Rafi, Sirajummunir tampil dengan semangat membara. Berdiri tegak didampingi sang istri yang otomatis mengemban amanah sebagai ketua DWP SMAN 1 Sumenep, ia menyampaikan sesuatu yang membuat ruangan riuh: “Saya adalah alumni SMAN 1 Sumenep. Anak saya juga alumni sekolah ini.”

Pernyataan itu bukan sekadar nostalgia. Ini adalah komitmen.

“Saya akan berusaha keras mempertahankan dan terus meningkatkan prestasi yang telah diraih dengan semangat kebersamaan,” tegasnya dengan penuh determinasi.

Sirajum Munir, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala SMAN 1 Kalianget sekaligus Plt. SMKN 1 Kalianget, kini pulang ke “rumah” tempat ia dulu menimba ilmu, tempat anaknya menorehkan jejak, dan kini tempat ia akan mengukir sejarah baru.

Yang paling mencuri perhatian adalah momen penutup. Usai foto bersama yang mengabadikan detik-detik bersejarah itu, seluruh keluarga besar SMAN 1 Sumenep, guru, tenaga administrasi sekolah (TAS), hingga pengurus DWP, berbondong-bondong mengantarkan Pak Rafi ke SMAN 1 Ambunten, tempat tugas barunya.

Seratus orang lebih memenuhi tiga mini bus dan beberapa kendaraan pribadi. Konvoi itu bukan sekadar iring-iringan, melainkan penghormatan terakhir untuk seorang pemimpin yang dipercaya, dicintai, dan dihormati.

Sementara itu, Pak Rafi akan menggantikan kepala sekolah sebelumnya di SMAN 1 Ambunten yang telah promosi sebagai Kasi SMA di Cabdin Sumenep, estafet kepemimpinan yang terus bergulir, membawa harapan dan tanggung jawab baru di setiap pos.

Kini, SMAN 1 Sumenep memasuki era baru. Era Sirajum Munir, sang alumni yang pulang, membawa mimpi untuk melanjutkan dan melampaui.

(GUSNO)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *