Ilustrasi: Ist
Suaranusantara.online
SUMENEP – Dugaan Korupsi program Pemutakhiran Data berkedok PTSL akan segera terang benderang.
Dugaan penyelewengan ini semakin menguat dengan adanya kesaksian warga Desa Saur Saebus, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur yang merasa dirugikan.
Informasi yang berhasil dihimpun, dana yang seharusnya digunakan untuk proses pemutakhiran data, yang akan dilanjutkan ke Pengukuran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), diduga dibagikan kepada tim pelaksana program itu sendiri, termasuk tim Bapenda.
“Kami sudah susah-susah mengumpulkan uang tapi, ternyata uang itu tidak dipergunakan untuk kepentingan kita. Malah uang itu dibagi-bagi ke anggota tim yang melaksanakan program ini. Kami merasa dibohongi,” ungkap salah seorang warga dengan nada kesal.
Pasalnya, sejumlah warga yang telah mengikuti program tersebut merasa dirugikan lantaran janji-janji yang telah disampaikan tidak kunjung terealisasi.
Kekecewaan serupa juga dirasakan perangkat desa inisial A, yang sudah tidak bertugas lagi.
Menurutnya, banyak warga yang merasa dirugikan karena informasi yang tidak jelas mengenai program PTSL .
“Banyak warga yang merasa tertipu karena dijanjikan akan dapat sertifikat dengan mudah. Padahal, proses penerbitan sertifikat tidak semudah itu,” ujarnya Selasa, 15/10/2024
Mereka juga menambakan, bahwa kebanyakan hak masyarakat terkait dengan SPPT masih banyak tidak diserahkan oleh Desa, ini ada apa, sepertinya ada rahasia yang disembunyikan.
“Terus terang saja jujur yang mengetahui persoalan itu juga saya, karena saya termasuk didalamnya, awalnya mimang saya tidak setujuh dengan pembayaran Prona atau PTSL, karena pembayaran itu tidak jelas arahnya kemana. Jelas, masing-masing perangkat desa itu mendapatkan bagian uang yang dipungut dari masyarakat. Artinya dana tersebut yang didapat dari masyarakat dibagi-bagi dengan timnya,” ungkapnya kepada media.
Sementara pihak Mantan Kepala Desa, H. Saleh tidak bisa dihubungi sebab jarak yang jauh, dihubungi melalui telpon tidak bisa karena beberapa nomor kontak media diblokir olehnya.
(GUSNO)