Warga Kelurahan Damai Desak Evaluasi Proyek PDAM, Kinerja Dianggap Buruk dan tidak Transparan

Suaranusantara.online

BINJAI – Warga Kelurahan Damai, Kecamatan Binjai Utara, mengajukan permohonan mendesak kepada Walikota Binjai untuk melakukan evaluasi terhadap proyek pembangunan jaringan pipa air bersih yang dilaksanakan di Jalan MT. Haryono.

Proyek yang diharapkan menjadi solusi bagi permasalahan air bersih justru menuai kritik tajam karena dianggap tidak transparan dan merugikan masyarakat, Selasa (05/11/2024).

Pengerjaan proyek yang dilakukan dari malam hingga pagi hari mengganggu ketenangan warga.

“Kami resah dengan kebisingan yang terus berlanjut, kami tidak bisa tidur nyenyak,” keluh seorang warga yanto (49) yang tinggal di sekitar lokasi.

Selain itu, kondisi jalan yang awalnya mulus kini berubah menjadi kubangan lumpur, dengan lubang-lubang galian yang menganga mengancam keselamatan pengendara dan pejalan kaki.

Debu yang beterbangan akibat aktivitas proyek semakin memperburuk kualitas udara, mengganggu kesehatan warga, terutama mereka yang menjalankan usaha kecil di area tersebut.

“Kami harus menghirup udara tercemar setiap hari,” tambah seorang pedagang yang terpaksa berjuang di tengah kondisi yang sulit.

Dampak proyek juga meluas, menyebabkan banjir di area yang sebelumnya aman dari genangan.

“Sekarang rumah kami terendam air. Kami adalah rakyat kecil yang harus menghadapi kenyataan pahit akibat kegagalan proyek ini,” ujar seorang ibu rumah tangga dengan nada penuh keputusan.

Kondisi ini telah memicu kemarahan warga dan merusak kepercayaan terhadap pemerintah kota. Janji-janji yang sering diungkapkan oleh para pemimpin tampak semakin jauh dari realitas. Proyek yang seharusnya memberikan kemudahan kini justru menambah beban hidup masyarakat.

Warga berharap calon walikota yang akan datang tidak mengabaikan nasib mereka.

“Kami hanya meminta perhatian. Kami sudah cukup menderita. Tolong dengarkan suara kami sebelum semuanya terlambat,” pinta seorang warga, mencerminkan harapan dan frustrasi masyarakat.

Kegagalan proyek ini menyoroti realitas bahwa janji politik sering kali hanyalah ilusi yang menunggu untuk dibongkar.

(eea)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *