BANGKA — Universitas Bangka Belitung (UBB) mencetak sejarah baru dalam pelaksanaan Wisuda XXXV yang digelar pada 5–6 November 2025. Untuk pertama kalinya, kampus negeri di Bangka Belitung itu mewisuda sebanyak 654 lulusan dan harus menggelar prosesi dalam dua sesi, menyesuaikan dengan tingginya jumlah peserta.
Rinciannya, wisudawan berasal dari enam fakultas, yakni:
Fakultas Sains dan Teknik (FST): 167 orang
Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Kelautan (FPPK): 109 orang
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB): 148 orang
Fakultas Hukum (FH): 50 orang
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP): 89 orang
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK): 91 orang
Biasanya, kegiatan wisuda di UBB hanya dilakukan satu kali dalam satu sesi. Namun, pada periode November tahun ini, lonjakan jumlah lulusan membuat pihak universitas menggelar dua kali sidang terbuka Senat Universitas.
Sesi pertama pada 5 November 2025 diikuti 326 wisudawan dari FST, FH, dan FPPK. Sidang Senat dipimpin oleh Dr. Hengky Veru Purbolakseto, S.E., M.A., BKP, selaku Sekretaris Senat.
Sesi kedua pada 6 November 2025 diikuti 328 wisudawan dari FEB, FISIP, dan FKIK, dipimpin langsung oleh Ketua Senat UBB, Dr. Aimie Sulaiman, M.A.
Rektor UBB, Prof. Dr. Ibrahim, M.Si., dalam pidato wisuda mengibaratkan proses pendidikan di perguruan tinggi seperti seorang pandai besi yang menempa logam hingga menjadi parang tajam.
“Proses menjadi sarjana adalah proses penempaan. Dari awal mengenakan jas almamater, mahasiswa ditempa melalui berbagai ujian dan pengalaman hingga terbentuk menjadi pribadi yang tangguh dan berkarakter,” ujar Prof. Ibrahim.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan para wisudawan merupakan buah dari kerja keras, disiplin, serta dukungan orang tua dan para dosen yang sabar membimbing.
Dalam sambutannya, Jesen, lulusan terbaik dari Program Studi Manajemen FEB, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam perjalanan akademik mereka.
“Terima kasih kepada orang tua dan keluarga atas doa yang tak pernah putus, kepada Bapak dan Ibu dosen yang telah menjadi teladan, dan kepada seluruh staf yang bekerja di balik layar,” ucap Jesen.
Keharuan juga tampak di wajah para orang tua. Juriah dan Didi, orang tua dari Nela Mareta (Prodi Akuntansi FEB), mengaku bangga bisa menyaksikan momen penting putrinya.
“Kami sangat bersyukur dan bangga. Semua pengorbanan akhirnya terbayar,” kata Juriah dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, dua wisudawati dari Prodi Ilmu Politik FISIP, Suryati dan Griskomala, mengaku lega setelah menuntaskan perjuangan panjang selama kuliah.
“Rasanya plong dan bahagia sekali bisa sampai di titik ini,” tutur keduanya.
Prosesi diakhiri dengan selebrasi bersama, foto kenangan antara wisudawan dan senat, serta doa agar para lulusan mampu menjadi agen perubahan bagi daerah dan bangsa.








