Tim Reaksi Cepat PDAM Sumenep Berjibaku 24 Jam Pulihkan Suplai Air di Gunggung Timur

Suaranusantara.online

SUMENEP, JATIM – Ketika warga Dusun Gunggung Timur, Desa Gunggung, Kecamatan Batuan mulai resah akibat keran-keran mereka yang tak lagi mengalirkan air bersih, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sumenep langsung mengambil langkah tegas: menurunkan Tim Reaksi Cepat yang bekerja tanpa kenal lelah, 24 jam non-stop.

Bukan sekadar janji, tapi aksi nyata yang kini tengah berlangsung di lapangan.

Sumber permasalahan terletak pada mesin pendorong air yang menjadi jantung distribusi di gardu mesin Kirmata Saronggi.

Mesin vital ini dilaporkan sudah tak mampu lagi menghasilkan tekanan memadai untuk mendorong air hingga ke Dusun Gunggung Timur dan sekitarnya. Akibatnya, aliran air terhenti, kebutuhan harian warga terganggu.

Namun, PDAM Sumenep tidak membiarkan masalah ini berlarut.

Direktur PDAM Sumenep Febmi Noerdiansyah. (Foto; Dok)

Direktur PDAM Sumenep, Febmi Noerdiansyah, dengan tegas menegaskan komitmen perusahaan dalam menyelesaikan krisis ini.

Dalam perbincangan di ruang kerjanya, ia memaparkan strategi intensif yang tengah dijalankan.

“Saat ini, seluruh fokus kami tertuju pada perbaikan mesin pendorong air di Kirmata Saronggi. Tim teknisi kami bekerja bergantian, siang malam, 24 jam setiap hari tanpa jeda. Ini prioritas utama kami, dan kami tidak akan berhenti sampai tekanan air kembali normal dan menjangkau setiap pelanggan,” tegas Febmi dengan penuh keyakinan.

Ia menambahkan bahwa tim khusus telah dibentuk dan dimobilisasi penuh untuk memastikan perbaikan berjalan secepat mungkin.

“Kami tahu betapa pentingnya air bersih bagi kehidupan sehari-hari. Karena itu, kami tidak main-main dalam menangani ini,” lanjutnya.

Menunggu bukanlah pilihan. Sambil proses perbaikan berjalan intensif, PDAM Sumenep mengambil inisiatif proaktif dengan menempatkan tandon penampungan air darurat langsung di Dusun Gunggung Timur.

Fasilitas ini bukan sekadar simbol kepedulian, tapi solusi konkret agar warga tetap dapat memenuhi kebutuhan air bersih mereka mulai dari memasak, mencuci, hingga sanitasi selama masa perbaikan berlangsung.

Langkah responsif ini mendapat apresiasi hangat dari masyarakat setempat yang merasa diperhatikan di tengah kesulitan.

Febmi Noerdiansyah juga menyampaikan imbauan kepada seluruh warga, khususnya masyarakat Gunggung Timur, untuk tetap tenang dan bersabar.

“Kami adalah perpanjangan tangan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat adalah kewajiban kami. Saya mohon kesabaran dan doa dari warga agar perbaikan ini dapat segera rampung. Sementara itu, silakan manfaatkan tandon air yang sudah kami sediakan,” ujarnya dengan nada penuh empati.

Respons cepat dan solusi darurat yang ditawarkan PDAM Sumenep menunjukkan bukti nyata bahwa perusahaan daerah ini serius menjaga kepercayaan publik. Di tengah tantangan teknis, komitmen mereka untuk tidak membiarkan warga “kehausan” mencerminkan standar pelayanan yang tidak boleh dikompromikan.

Kini, warga Gunggung Timur menanti. Menanti mesin berdetak kembali, menanti air mengalir deras, dan menanti PDAM Sumenep menepati janjinya: mengembalikan kehidupan normal lewat setiap tetes air bersih yang mereka salurkan.

(GUSNO)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *