Foto: Ilustrasi tabung gas elpiji yang meledak
Suaranusantara.online
SUMENEP – Debu dan air mata bercampur di Dusun Lojikantang, Desa Kalianget Barat, Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur.
Kamis kelabu, 1 Mei 2025, menjadi saksi bisu betapa rapuhnya hidup dan betapa bahayanya kelalaian.
Sebuah ledakan dahsyat, bersumber dari tabung gas elpiji yang dipergunakan untuk mengisi balon udara, merenggut nyawa satu insan dan melukai dua lainnya.
Di tengah kesibukan hari, suara gemuruh yang memekakkan telinga memecah ketenangan. Putri, seorang tetangga yang menyaksikan kengerian itu, tak kuasa menahan pilu saat menceritakan detik-detik tragis tersebut.
“Suara ledakannya begitu keras, rumah itu langsung hancur… satu orang meninggal di tempat, yang lain luka parah,” lirihnya, menggambarkan betapa mengerikannya kejadian yang tak terduga itu.
Hati siapa yang tak teriris mendengar kabar ini? Di balik balon-balon ceria yang seharusnya menghadirkan tawa, tersimpan bahaya laten yang kini merenggut nyawa dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Dua nyawa lainnya kini berjuang di rumah sakit, menahan perih luka bakar dan trauma yang membekas.
Respon cepat tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Sumenep menjadi secercah harapan di tengah kepanikan.
Kabid Damkar, Sugiyanto, dengan nada prihatin memaparkan bagaimana timnya bergegas menuju lokasi setelah menerima laporan.
“Kami tiba secepat mungkin, api memang berhasil dipadamkan, namun takdir berkata lain… satu nyawa tak bisa kami selamatkan,” ucapnya dengan nada penuh penyesalan.
Sugiyanto tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat akan bahaya penggunaan tabung gas elpiji secara sembarangan, terutama untuk aktivitas berisiko tinggi seperti mengisi balon udara.
“Ini bukan hanya soal kelalaian, tapi juga soal nyawa. Jangan sampai kejadian serupa terulang kembali,” imbaunya dengan suara bergetar.
Rumah yang dulunya menjadi tempat berlindung dan berbagi kasih, kini rata dengan tanah.
Harta benda musnah dalam sekejap, meninggalkan duka dan trauma mendalam.
Sementara pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut, kita sebagai masyarakat diingatkan untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan.
Kejadian di Kalianget Barat ini adalah tamparan keras bagi kita semua.
Tabung gas elpiji, yang seharusnya memberikan kemudahan, bisa menjadi bom waktu jika tidak digunakan dengan benar dan sesuai peruntukannya.
Jangan sampai kesenangan sesaat atau keuntungan kecil merenggut nyawa dan meninggalkan penyesalan seumur hidup.
Mari bersama-sama merenungkan kejadian ini. Mari jadikan ini sebagai pelajaran berharga untuk selalu mengedepankan keselamatan diri dan orang lain.
Setiap tindakan kita memiliki konsekuensi, dan kelalaian sekecil apapun bisa berakibat fatal.
Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini, dan semoga para korban luka segera diberikan kesembuhan.
Mari kita jaga diri dan sesama, karena nyawa begitu berharga.
(GUSNO)