Suaranusantara.online/News.-Tapanauli Utara-Sumatera Utara
5 des 2022 PD pukul 13.39.konfirmasi melalui WhatsApp dan tlp
Tetapi dihubungi sesuai dengan janji tidak ada waktu, dengan alasan kadesnya sibuk.
“Kami rakyat biasa, jangan keterlaluan , masa rakyat seperti itu dibiarkan saja, Kami harap hal ini dapat ditindak lanjuti,” ungkap ketua BPD Huta tinggi Juanda Simamora kepada ketua PKN Tapanuli Utara dan tim Awak media
Lebih jauh menurut Dia, dari pengakuan sejumlah warga penerima bantuan, diduga oknum Kepala desa melakukan pemotongan BLT terhadap warga setidaknya 33 orang warga penerima bantuan.
“Yang seharusnya warga menerima BLT Rp.900.000 (sembilan ratus ribu rupiah) per_orang selama 3 bulan yg tiap bulannya Rp300.000(tiga ratus ribu rupiah) yang saya ketahui kurang lebih 33 warga masyarakat terdaftar sebagai penerima BLT DD
“Nah dari situ kami heran,mengapa dana bansos masyarakat dipotong menurut keterangan sumber 450 dipotong perorang terangnya.
Sumber yang enggan ditulis nama demi untuk keselamatannya meminta aparat berwenang untuk menelusuri kasus ini, mengingat hal ini dilakukan dalam program bantuan yang diberikan di tahun anggaran 2022 saja.
“Masa didiamkan saja, melihat kondisi warga yang sudah lanjut usia tidak berdaya, masih juga dipotong, seperti
0ppung yg bernama tianggur Sihombing dan kosmaria Boru manalu mengaku hanya mendapatkan 400 ribu saja.
“Tadinya kami inginkan pemimpin yang tertib, minimal agak jujur, jangan sampai keterlaluan, mengambil yang bukan haknya,” pungkasnya,hasil konfirmasi ketua BPD Juanda Simamora dengan tim PKN (pemantau keuangan NEGARA) dan awak media siasat kota,bahwa kades hutatinggi bernama Tegas manalu kecamatan Parmonangan melaksanakan kegiatan pembangunan DD tidak mematuhi hasil Musrenbang desa,dimana hasil Musrenbang desa pembangunan kesepakatan bersama melalui musrembang irigasi,tetapi pelaksanaan yg dibuat oleh kepala desa tidak irigasi,disini saya sbg ketua BPD sangat kecewa dan peranan saya ditengah 2 masyarakat tidak dilibatkanSungguh Keterlaluan Bantuan BLT Warga Desa hutatinggi kecamatan Parmonangan kabupaten Tapanuli Utara propinsi Sumatera Utara Diduga Disunat
“Kami rakyat biasa, jangan keterlaluan , masa rakyat seperti itu dibiarkan saja, Kami harap hal ini dapat ditindak lanjuti,” ungkap ketua BPD Huta tinggi Juanda Simamora kepada ketua PKN Tapanuli Utara dan tim Awak media
Lebih jauh menurut Dia, dari pengakuan sejumlah warga penerima bantuan, diduga oknum Kepala desa melakukan pemotongan BLT terhadap warga setidaknya 33 orang warga penerima bantuan.
“Yang seharusnya warga menerima BLT Rp.900.000(sembilan ratus ribu rupiah) per_orang selama 3 bulan yg tiap bulannya Rp300.000(tiga ratus ribu rupiah) yang saya ketahui kurang lebih 33 warga masyarakat terdaftar sebagai penerima BLT DD
“Nah dari situ kami heran,mengapa dana bansos masyarakat dipotong menurut keterangan sumber 450 dipotong perorang terangnya.
Sumber yang enggan ditulis nama demi untuk keselamatannya meminta aparat berwenang untuk menelusuri kasus ini, mengingat hal ini dilakukan dalam program bantuan yang diberikan di tahun anggaran 2022 saja.
“Masa didiamkan saja, melihat kondisi warga yang sudah lanjut usia tidak berdaya, masih juga dipotong, seperti
0ppung yg bernama tianggur Sihombing dan kosmaria Boru manalu mengaku hanya mendapatkan 400 ribu saja.
“Tadinya kami inginkan pemimpin yang tertib, minimal agak jujur, jangan sampai keterlaluan, mengambil yang bukan haknya,” pungkasnya,hasil konfirmasi ketua BPD Juanda Simamora dengan tim PKN(pemantau keuangan NEGARA) dan awak media
PEWARTA ROBIN 766HI