Suaranusantara.online
KABUPATEN BOGOR – Dalam rangka menyambut datangnya bulan istiwema bulan suci ramadhan, jamaah Masjid Besar At-Taqwa menggelar kegiatan Istighotsah dan Pembacaan Asma Ya Wadud, Jum’at (21/2/2025), dimulai sekira ba’da sholat Jum’at.
Mesjid At-Taqwa tersebut berlokasi di Perumahan Graha Ksrtika, Jl. Puspa Raya, Desa Bojong Baru, Kec. Bojonggede, Kab. Bogor, Jawa Barat.
Hadir pada acara tersebut Camat Bojonggede Tenny Ramdhani S STP. MA; Ketua DMI Bojonggede KH. Hasanuddin Hamzah; Kepala Kemenag Kab. Bogor H. Syukri Ahmad Fanani; Wakil Rois Syuriah PWNU Jawa Barat Dr. K. H. Romdon, M.H; Kapolsek; Danramil; Ketua KUA; Ketua MUI Bojonggede, Forkopimcam, siswa/siswi dan jamaah masjid.
Menurut Ketua DKM Masjid At-Taqwa, Ating P Suwarna selaku Ketua Pelaksana kegiatan tersebut untuk menyambut bulan yang penuh berokah ini meminta kepada Allah SWT dengan do’a-do’a, seperti pembacaan asma ya wadud, agar dalam menjalankan ibadah puasa hatinya bersih.
“Nah pada saat ini tepat waktunya. Pada saat istiqhotsah inilah kita mengosongkan diri, supaya hati kita bersih untuk menghadapi ramadhan,” ujarnya.
Selain itu , sebagai Ketua DKM Masjid At-Taqwa yang baru, Ating mengaku memiliki visi memakmurkan masjid yaitu dengan melaksanakan berbagai macam kegiatan ibadah.
“Kami punya visi dalam hal untuk memakmurkan masjid. Itu berarti kita harus tingkatkan ubudiah kita, tingkatkan amaliah kita, dan tingkatkan segala macam keibadahan mengisi masjid, bukan hanya sebagai tempat untuk sholat. Tetapi sebagai upaya agar jamaahnya itu bisa hidup dan menghidupkan masjid,” jelas Ating kepada awak media ini.
Ating menambahkan, salahsatu faktor untuk bisa menghidupkan masjid yaitu dengan tarhib ramadhan. Yaitu menyambut bulan ramadhan.
Tarhib ramadhan adalah menyambut bulan suci ramadhan dengan segala kesiapan, keluasan, serta kelapangan jiwa dan raga. Sebab pada bulan ramadhan akan melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan lamanya yang membutuhkan persiapan kesehatan fisik dan mental.
Untuk bisa memajukan masjid, lanjut Ating, selain tempat untuk sholat, juga mengemmbangkan dengan ibadah-ibadah lain. Misalkan, kata Ating, kerjsama BUMM (Badan Usaha Milik Masjid) dengan pihak lain atau masyarakat sekitaran masjid.
“Itu (kerjasama) yang akan kami kelola berikutnya. Produknya mungkin yang ada di sekitaran warga yang ada. Contoh, misalkan ada yang mau jual apa (barang/jasa). Lalu ada juga produk-produk dari kita yang mungkin, misal, membuat sabun dan sebagainya. Itu sudah kita lakukan dan kita mau coba lakukan itu lagi. Ke depannya mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik lagi,” kata Ating.
“Mudah-mudahan masjid besar At Ataqwa ini bisa menjadi contoh untuk yang lain, kita sama-sama saling memakmurkan masjid, agar masjid itu menjadi tempat untuk para umat muslim yang bukan hanya waktunya untuk sholat. Tetapi kita juga bermuamalah dan bersosial. Dari situ kita bisa tau kebutuhannya apa yang diperlukan,” tambah Ating.
Pengertian muamalah dalam Islam adalah suatu kegiatan yang mengatur hal-hal yang berhubungan dengan tata cara hidup sesama umat manusia untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari.
Terkait dengan kegiatan tersebut Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bojonggede, KH. Hasanuddin Hamzah memberikan apresiasi dan menyarankan agar ke depannya kegiatan tersebut diadakan jauh lebih baik lagi.
“Subhanallah, acara ini sungguh luar biasa menyatukan semua dan kita berada dalam satu frekwensi. Di mana tokoh masyarakan dan aparatur pemerintah ikut bersama-sama berzikir demi menyambut kadatangan ramadhan. Insha Allah semuanya bsrokah dan rahmat. Sukses ke depan kita bersama-sama lagi. Mudah-mudahan ke depannya jauh lebih baik lagi,” ungkapnya.
(mardioto)