Gambar Istimewa
Pangkalpinang, SuaraNusantara.Online-
Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin sepertinya punya cara sendiri menjawab kritik. Selasa, 28/02/2023
Beragam Kritik atas ketegasan dan kebijakannya muncul diduga karena
Orang nomor 1 di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara tersebut Berani membuktikan dan memporak porandakan Penambangan Ilegal di Bumi serumpun sebalai yang selama ini berdiri kokoh tanpa hambatan.
Hal inipun mendapat apresiasi dari masyarakat yang mengaku bangga dengan kinerja Pejabat gubernur Babel ini.
Kami Bangga memiliki Pemimpin Seperti Ridwan Djamaluddin, selain tegas juga berani.
Mungkin karakternya yang keras menggambarkan bahwa ia mau membangun Provinsi Kepulauan Bajgka Belitung lebih tertata dan lebih baik dari berbagi sektor. Ujar V
Disamping itu, Ridwan Djamaludin selain fokus membenahi carut marut dunia pertambangan di Bangka Belitung, juga merespon dengan prestasi kinerja di pemerintahan, sesuatu yang lebih penting daripada untuk membungkam kritik dan keraguan.
Saat itu pada (26/9/2022), saat dirinya sedang melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan para penambang rakyat Babel, di tempat lain, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengumumkan posisi Babel sebagai Runner up provinsi terbaik yang mampu mengendalikan inflasi. Atas pencapaian tersebut, Babel diganjar insentif dari Kementerian Keuangan sebesar Rp 10,81 miliyar.
“Pertama kita harus berterima kasih dengan seluruh tim yang bekerja kompak, kemarin kita mengalami deflasi sebesar 0,16 persen ini yang kita harapkan dapat terus kita pertahankan hingga akhir tahun. Target kita harus di bawah tingkat inflasi nasional yang 5 persen. Untuk mempertahankan itu, saya meminta tim bekerja dengan kompak, di lapangan juga kita terus operasi-operasi pasar, terus memastikan kelancaran arus logistik. Kemudian secara aktif kita mengajak masyarakat pada level akar rumput untuk menanam kebutuhan-kebutuhan ringan sehari-hari, seperti bumbu-bumbu dapur,” ujar Ridwan Djamaluddin, Selasa (27/9/22) lalu.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa pemerintah saat ini juga mulai mewaspadai pergerakan harga-harga kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu pihaknya terus mengkaji terkait permasalahan sistem logistik. Diakuinya sebagian besar kebutuhan pokok di Babel berasal dari luar daerah, menjadi salah satu treatment pemicu inflasi.
“Terkait pergerakan harga-harga, kita akan terus lakukan kajian, survey khususnya sistem logistik kita di Babel. karena sebagian besar kebutuhan pokok kita berasal dari luar. Tapi intinya kita akan upayakan agar posisi inflasi kita bisa terus di bawah angka inflasi nasional, setidaknya sampai akhir tahun nanti,” tambah Ridwan.
Dikutip dari financedetik.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan daerah yang mendapat hadiah berupa Dana Insentif Daerah (DID) karena telah berhasil mengendalikan inflasi. Rata-rata pemerintah daerah mendapatkan Rp 10,32-10,83 miliar. Bangka Belitung sendiri menyodok posisi runner up di bawah Kalbar dengan deflasi sebesar 0,16 persen.
“Pemerintah memberikan reward dalam bentuk dana insentif daerah. Untuk daerah yang bisa mengendalikan dan menekan inflasinya lebih baik dari nasional, kita rangking dan kita berikan reward atau dalam hal ini hadiah,” kata Sri Mulyani.
Hadiah diberikan bagi daerah yang rata-rata memiliki kenaikan inflasi dari Mei ke Agustus hanya sebesar 0,26%, lebih rendah dari kenaikan inflasi nasional yang sebesar 1,14%.
Setelah berhasil Meraih prestasi, kembali Ridwan Djamaludin melanjutkan menata kembali aktifitas para pelaku tambang Timah di Bangka Belitung
Ridwan Djamaludin menegaskan bahwa kebijakannya, semata mata hanya untuk menata pertambangan ilegal yang ada di Babel
“Kita meminta para pelaku tambang harus mengikuti aturan, baik itu penambang, kolektor, pengorengan hingga bursa saham akan kita tata sedekian rupa agar jelas kemana alurnya dan pendapatan untuk negara,”ungkap Ridwan Djamaludin.
(Red)