PWI Babel Sambut Baik Langkah Rekonsiliasi, Ingatkan Pentingnya Hormati Kedaulatan Daerah

Foto: Ketua PWI Babel, M. Fathurrahman

PANGKALPINANG – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan dukungannya terhadap langkah rekonsiliasi yang tengah diupayakan untuk menyudahi kemelut berkepanjangan di tubuh organisasi wartawan tertua di Indonesia tersebut.

Ketua PWI Babel, M. Fathurrahman atau akrab disapa Boy, menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik pertemuan dua kubu kepemimpinan PWI, yakni Zulmansyah Sekedang (hasil Kongres Luar Biasa) dan Hendry Ch Bangun (hasil Kongres Bandung), yang digelar di Jakarta pada Jumat malam, 16 Mei 2025. Pertemuan tersebut difasilitasi oleh CEO Tribun Network, Dahlan Dahi.

“Prinsipnya, kita dukung dan menyambut baik. Sejak awal, persoalan ini jelas merugikan organisasi. Karena itu, rekonsiliasi harus segera diwujudkan,” ujar Boy, Minggu malam (18/5/2025).

Meski demikian, Boy mengingatkan bahwa proses rekonsiliasi harus berjalan dengan menjunjung tinggi kepentingan organisasi secara menyeluruh dan dilandasi niat tulus demi menjaga marwah PWI sebagai lembaga profesi.

Terkait rencana Kongres Penyatuan yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025, Boy menegaskan bahwa semua pihak harus menghormati proses demokrasi yang sudah berjalan di tingkat daerah. Ia merujuk pada eksistensi kepengurusan PWI provinsi yang terbentuk berdasarkan hasil konferensi daerah resmi.

“Kedaulatan anggota daerah harus dihormati. Karena itu, peserta kongres penyatuan nantinya tetap harus berasal dari provinsi yang memiliki kepengurusan definitif hasil konferensi,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Sekretaris PWI Babel, Fakhruddin Halim. Ia menilai, rencana penyatuan organisasi harus menjadi momentum untuk mengakhiri semua polemik yang mencuat sejak 2024.

“PWI Babel siap mengikuti pelaksanaan kongres penyatuan. Yang paling penting, kita semua harus mendahulukan kepentingan organisasi ke depan,” kata Fakhruddin.

Menurutnya, semangat rekonsiliasi ini membuka peluang bagi PWI untuk kembali menjalankan agenda-agenda besar yang sempat tertunda akibat dualisme kepemimpinan. Namun, ia menekankan pentingnya kejujuran dan komitmen semua pihak dalam menjaga proses yang tengah dibangun.

“Sebagaimana disampaikan Ketua PWI Babel, ketulusan semua pihak perlu dibuktikan dengan sikap saling menghormati, termasuk terhadap kedaulatan PWI daerah. Ini akan menjadi cerminan dari niat baik masing-masing,” ujarnya.

PWI sempat dilanda perpecahan setelah muncul dua kepengurusan hasil dua forum berbeda pada 2023 dan 2024. Upaya rekonsiliasi yang dimotori oleh tokoh-tokoh media nasional kini membuka harapan baru bagi penyatuan organisasi wartawan tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *