Langkat. Suaranusantara .online
Plt Bupati Langkat H.Syah Afandin SH membuka rapat koordinasi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim, bertempat di ruang pola bawah kantor Bupati Langkat Senin 4 Desember 2023.
Kepala BAPEDA Langkat Hj.Rina Wahyuni Marpaung,S.STP,AAP menyampaikan Latar belakang kegiatan ini untuk penghapusan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Langkat telah ditetapkan dan menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Langkat.
Di mana menjadi target 0% pada tahun 2024 ini sesuai dengan sustainable Development Goals yang sudah ditetapkan oleh pemerintah nasional maupun provinsi dan kabupaten.
Untuk pelaksanaannya di mana strategi tersebut terdapatnya kantong-kantong kemiskinan kemudian dengan strategi peningkatan data sasaran perencanaan penganggaran integrasi program kegiatan dan melibatkan partisipasi masyarakat dan lintas sektoral.
Sekda Langkat Amril, S.Sos,MAP mengatakan, ita berkumpul di sini bersama-sama tentunya berbicara tentang kepentingan umat di Kabupaten Langkat terkait percepatan penurunan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Langkat.
Sehingga capaian itu pemerintah pusat memberikan insentif kepada 99 Kabupaten/Kota langkat salah satunya, terima kasih kepada tim sekretariat yang suda bekerja.
Maka dari itu saya berharap peran kepala desa dan lurah untuk segera memberikan data kepada tim untuk di verifikasi dan validasi jumlah kemiskinan yang ada di desa, dan saya harap juga kepada kepala desa agar memikirkan pengunaan anggaran desa untuk memikirkan penanganan kemiskinan ekstrim di desa bapak/ibu.
Plt.BupatiĀ Langkat H. syah Afandin SH menjelaskan, pengurangan peningkatan kemiskinan ekstrim di langkat masih belum sempurna apa yang kita inginkan, walaupun dari pusat kita mendapat kan insentif sudah mencapai angka penurunan penanganan kemiskinan ekstrim.
Semua ini salah saya selaku ketua tim, ke depannya saya berharap kepada desa-desa harus segerah memberikan data-data agar di verifikasi dan di validasi oleh tim demi memperbaiki serta mengatasi kemiskinan ekstrim di langkat.
Mengatasi kemiskinan ekstrim, kita tidak hanya memikirkan apa yang harus mereka makan saja namun kita harus memikirkan apa kebutuhan mereka sehingga bisa terlepas dari kemiskinan itu sendiri.
Seperti contoh di kecamatan yang daerah pesisir kita tidak bisa memberikan bantuan hanaya sekarung beras namun kita harus bersama memikirkan bagai mana daerah pesisir dengan mayoritas nelayan.
Namun dia akan mencari ikan tidak memiliki sampan jadi itu yang harus kita pikirkan, atau pun bagi masyarakat yang berada dalam kemiskinan ekstrim bagai mana pemerintah memberikan bantuan modal untuk berusaha agar terlepas dari kemiskinan.
Pewarta : EMA