Pada masa menjelang Pilkada Boltim 2024, Bupati Boltim, Sam Scahrul Mamonto, telah menciptakan gelombang kontroversi dengan pernyataan tantangannya yang dianggap sombong dan penuh ambisi. Dalam sebuah video yang diunggah melalui akun Facebook @imortal, Scahrul menantang lawan-lawannya dengan sikap penuh keyakinan yang menciptakan kegemparan di kalangan masyarakat.
Dalam rekaman tersebut, Scahrul dengan tegas menantang Wakil Bupati Oskar Manopo, mantan Bupati dua periode, Sehan Salim Landjar, dan Ketua DPRD Boltim, Fuad S Landjar, untuk berhadapan dengannya dalam pertarungan politik mendatang.
“Sekarang hanya saya sendiri, wakil bupati menyerang, ketua DPRD menyerang, Sehan menyerang, tapi to hampir 20 ribu, mari kita baku hajar di pilkada kalau begitu, sekarang saya tantang kalian bertiga yang menghina saya, kita ketemu di pilkada, susun, susun mereka bertiga yang sering menghina saya,” ujar Scahrul dalam video tersebut.
Reaksi masyarakat terhadap pernyataan Scahrul Mamonto bervariasi. Beberapa menganggapnya sebagai tindakan sombong dan ambisius yang mencerminkan ketidaktertiban dalam bermusyawarah dan membangun dialog. Mereka mengkritik pendekatan confrontational yang digunakan oleh Scahrul, menganggapnya sebagai tindakan yang lebih memperkeruh suasana politik daripada membangun kerjasama.
Di sisi lain, pendukungnya melihat Scahrul sebagai sosok yang berani dan siap melawan segala bentuk tantangan demi kepentingan daerah. Meskipun demikian, banyak pihak yang meragukan motif di balik tantangan tersebut, menganggapnya lebih didorong oleh ambisi politik pribadi daripada kepentingan bersama.
Dengan demikian, Pilkada Boltim 2024 diprediksi akan menjadi pertarungan politik yang memanas, di mana kehadiran Scahrul Mamonto sebagai salah satu kandidat menambah warna dalam persaingan politik lokal. Tantangannya yang dianggap sombong dan penuh ambisi telah memunculkan berbagai pertanyaan dan memperdalam ketegangan di arena politik Boltim.
Tantangan yang diumumkan oleh Bupati Sam Scahrul Mamonto telah menambah lapisan ketegangan dan kontroversi dalam Pilkada Boltim 2024. Sorakan dan dukungan dari pendukungnya menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan Scahrul telah memecah belah opini di kalangan masyarakat Boltim. Bagaimanapun, tantangan tersebut mengisyaratkan bahwa politik di Boltim semakin dipenuhi dengan ambisi dan persaingan yang intens.
(Korlip Boltim)