Pangkalpinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) didorong untuk memfokuskan kebijakan pembangunan pada sektor industri pengolahan yang terbukti menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah. Dorongan ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam forum bersama jajaran Pemprov.
“Babel berperan strategis dalam perekonomian nasional. Maka, kami ingin menyajikan data utuh, tepat, dan akurat untuk kepentingan Gubernur dan jajaran dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran. Terutama untuk hal-hal strategis yang dapat kita dukung bersama-sama di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo,” ujar Amalia.
Pertumbuhan Ekonomi 4,6 Persen, Industri Pengolahan Tertinggi
Amalia mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Babel saat ini mencapai 4,6 persen, dengan kontribusi terbesar berasal dari tiga sektor utama:
Industri pengolahan: 21,2 persen,
Pertanian: 21,1 persen,
Pertambangan: 15,5 persen.
Yang paling menonjol, industri pengolahan menunjukkan pertumbuhan tahunan (yoy) tertinggi yaitu 10,6 persen, berdasarkan data resmi BPS.
“Produk hilir menjadikan ketangguhan ekonomi Babel di masa depan. Industri pengolahan menjadi kunci, karena menciptakan lapangan kerja dan memberikan income yang sustainable. Suatu negara bisa maju pasti karena industri pengolahan,” tegas Amalia.
Pemprov Diminta Serius Dorong Hilirisasi
Dengan capaian tersebut, Pemprov Babel dinilai memiliki potensi besar untuk memperkuat hilirisasi produk, terutama di sektor-sektor unggulan yang selama ini masih didominasi oleh ekspor bahan mentah. BPS menekankan pentingnya menjadikan data sebagai dasar pengambilan kebijakan yang berpihak pada penciptaan nilai tambah ekonomi.
Amalia juga menekankan, pemerintah pusat siap mendukung langkah-langkah strategis yang diambil oleh Pemprov Babel, khususnya dalam menyelaraskan pembangunan daerah dengan arah kebijakan nasional.
