Suaranusantara.online
KABUPATEN GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menerima secara resmi 138 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dari Institut Pertanian Bogor (IPB), yang diterima Asisten Daerah (Asda) I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Bambang Hafidz di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (19/6/2023).
Dalam kesempatan ini, Asda I Garut, mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa yang akan segera melaksanakan KKNT di Kabupaten Garut.
Ia mengatakan, ada 5 kecamatan yang menjadi lokasi KKNT yaitu di Kecamatan Cikajang, Leles, Limbangan, Cisurupan, dan Kadungora, di mana pemilihan kecamatan tersebut disesuaikan dengan potensi dan tematik dari pelaksanaan KKNT tersebut.
“Tentu penugasan adik-adik di sini termasuk pilihan kecamatan disesuaikan dengan potensi yang ada maupun dengan tematik ya, dengan yang telah ditetapkan oleh fakultas atau oleh IPB, bahwa di Kabupaten Garut tentu potensi pertaniannya cukup luas pak,” ucapnya.
Bambang mengatakan, bahwa salah satu daerah di Kabupaten Garut yaitu Cikajang, memiliki basis perekonomian dari sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Garut. Untuk itu peserta KKN IPB dapat menyesuaikan dengan tema atau rencana program yang telah disusun, tentu disesuaikan dengan kondisi masyarakat di desa masing-masing.
“Silakan rekan-rekan mahasiswa semua untuk beradaptasi dengan kondisi sosial masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pengabdian Masyarakat dan Agromaritim IPB, Handian Purwawangsa, menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kesediaan Bupati Garut beserta jajaran yang telah menerima mahasiswa KKNT IPB Tahun 2023 di Kabupaten Garut.
Ia menyampaikan, bahwa KKNT Inovasi Tahun 2023 ini secara keseluruhan diikuti oleh 3.316 mahasiswa yang tersebar di 6 provinsi dan 35 Kabupaten.
“Mulai tahun 2023 ini kami mencoba memulai bahwa KKNT itu sinergi dengan kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh civitas akademika IPB, maupun dengan pemerintah gitu,” ucapnya.
Handian mengatakan, di tahun ini pihaknya sudah menginisiasi pelaksanaan KKN yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, di mana mahasiswa yang mengikuti KKN akan berfokus kepada bagaimana membantu permasalahan yang ada di lapangan yang terkait dengan program perhutanan sosial.
“Nah dalam kegiatan perhutanan sosial sendiri tentu saja tidak hanya perlu peran dari mahasiswa kehutanan, tapi juga memerlukan bantuan atau kontribusi dari mahasiswa-mahasiswa dari fakultas lain misalnya dalam menyusun rencana pengelolaan dan lain sebagainya,” tuturnya.
Ia menerangkan, di Kabupaten Garut sendiri pihaknya sudah melakukan beberapa program melalui Desa Sejahtera Astra sejak tahun 2019, di mana Garut sendiri menjadi salah satu percontohan untuk pembangunan hutan karbon produktif begitu.
Nantinya, imbuh Handian, para mahasiswa bisa mengolah lahan yang terlantar di Kabupaten Garut baik itu kawasan hutan maupun yang lainnya.
“Baik yang sudah keluar sertifikatnya atau belum itu juga banyak yang belum dikelola dengan baik, nah itu dikembangkan melalui sistem agroforestri, kerjasama juga dengan perusahaan begitu ya, yang dikembangkan itu adalah buah-buahan unggul kopi dan pohon perhutanan,” tandasnya.
(mardioto/pr)