Suaranusantara.online
KABUPATEN BOGOR – Sedikitnya 180 mahasiswa/i dari berbagai program studi Sekolah Tinggi Agama Islam Sirojul Falah (STAI SIFA) Bogor, yang beralamat di Kel. Keradenan, Kec. Cibinong, Kab. Bogor, Prov. Jawa Barat, dilepas terjun langsung untuk berkolaburasi dengan masyarakat selama 1 bulan di berbagai desa yang ada di Kecamatan Babakan Madang dan Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan pembukaan dan pelepasan mahasiswa/i dalam program KKM yang bertajuk “Penguatan Sumberdaya Manusia Melalui Pendidikan dalam Mengurangi Kemiskinan Ekstrim dan Stunting di Kabupaten Bogor” tersebut berlangsung di Gedung Tegar Beriman, Kantor Bupati Bogor, Selasa (21/1/2025).
Menurut Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STAI SIFA Bogor, Ahmad Sofyan, MSi, secara internal para mahasiswa yang mengkuti KKM tersebut sebelumnya selama satu minggu telah diberikan pembekalan-pembekalan yang dilaksanakan di kampus.
“Nah untuk lokasi tempat pelaksanaan KKM itu sendiri ada di dua kecamatan ya, yaitu Kecamatan Babakan Madang kemudian juga di Kecamatan Sukaraja. Total dari keseluruhan mahasiswa KKM itu ada 180 orang mahasiswa,” ujar Sofyan di sela berlangsungnya acara pelepasan kepada awak media ini.
Ada beberapa target, lanjut Sofyan, bagi para mahasiswa KKM semester 5 tersebut yang menjadi sasaran di lokasi kegiatan.
“Ini salahsatu kewajiban mahasiswa di semester 5, karena memang dari semester 1 sampai dengan semester 4 mereka diberikan secara teori. Untuk prakteknya, maka kita kembalikan ke masyarakat kurang lebih 1 bulan ke depan. Di antaranya adalah mereka mengambil sebagian besar temanya adalah membantu bidang pendidikan, kemudian juga bidang sosial dan khususnya di bidang keagamaan juga. Karena perguruan kita sendiri adalah perguruan islam,” jelasnya.
Sofyan berharap, mereka khususnya mahasiswa pelaku praktek KKM dapat membawa nama baik kampus. Karena mereka adalah sebagai duta-duta dari kampus untuk senantiasa memberikan kemanfaatan khususnya bagi masyarakat setempat, umumnya untuk Kabupaten Bogor.
Dijelaskannya, bahwa di STAI SIFA ada empat jurusan atau program studi dan mahasiswanya mengikuti KKM yang saat ini dilaksanakan. Yang pertama jurusan pendidikan agama islam, di mana profil lulusannya di antaranya nanti akan menjadi pendidik dan peneliti-peneliti pendidikan. Baik di pendidikan umum atau pendidikan agama.
Kemudian kedua, program studi ekonomi syariah. Lulusannya nanti akan menjadi para ekonom dan menjadi para pemerhati ekonomi, khususnya di bidang ekonomi sosial.
Kemudian yang ketiga, lanjjut Sifyan, ada jurusan atau program studi hukum keluarga islam.
“Insha Allah nanti profil lulusannya menjadi praktisi hukum di bidang sosial hukum islam,” sambungnya.
Kemudian yang keempat yaitu program studi atau jurusan magister S2 yang jurusannya adalah jurusan pendidikan agama islam.
“Mudah-mudahan sumberdaya-sumberdaya dari yang S1 kemudian dengan melanjutkan ke S2 menjadi insan-insan pendidik, dosen dan tenaga-tenaga pendidik yang profesional,” kata Sofyan.
Ia mengharapkan kepada para mahasiswa di lokasi KKM agar menjaga nama baik kampus, membangun keharmonisan dan menghormati budaya masyarakat setempat.
“Kami menghimbau, khususnya para mahasiswa/i para pelaku atau para peserta KKM untuk senantiaya menjaga nama baik almamater. Kemudian yang kedua, untuk senantiasa membangun keharmonisan di tengah masyarakat. Bagaimanapun ketika kita menjadi seorang peserta KKM, kita adalah pendatang, maka setidaknya harus menghormati budaya-budaya yang ada di lokasi kegiatan,” ujarnya.
Dalam sambutaannya Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Dr. Nina Nurmasari, S.Pd, M.Pd mengatakanan, atas nama pemerintah daerah, menghaturkan terima kasih kepada keluarga besar Sirojul Falah atas pengelolaan pendidikannya. Sehingga muncul manusia-manusia di Kabupaten Bogor yang lebih baik. Setidaknya STAI SIFA sudah menunjukkan dengan lebih baik dari sisi akademis .
Selain itu, ia juga mendukung penyelenggaraan KKM STAI SIFA yang sekarang menurunkan mahasiswanya untuk membantu membangun desa.
“Kami mengapresiasi sekali program-program pendidikan yang dilakukan Sirojul Falah dalam upaya meningkatkan profil masyakat di Kabupaten Bogor dari sisi pendidikan. Utamanya kepada adik-adik yang mau terjun di masyarakat ini adalah sebuah awal. Sebelum kalian nanti menjadi anggota masyakat yang sesungguhnya, maka program ini adalah program yang akan membawa adik-adik sekalin berkolaborasi dengan masyarakat dalam artian yang sesungguhnya. Jadilah diri sendiri, jadilah orang-orang yang bermanfaat dan jadilah orang-orang yang terus berbuat baik. Berbuat baik saja,” ujar Nina
Apapun yang bisa dilakukan, sambung Nina, lakukan saja. Jangan memikirkan untung dan ruginya. Karena tidak ada istilah untung dan rugi dalam berbuat baik dan yakin, bahwa apa yang pernah dilakukan tidak ada yang sia-sia.
Selain itu, ia juga memberikan nasihat kepada peserta KKM. Lantas apa nasihat yang disampaikan?
“Buat adik-adik sekalian mohon terus ditanamkan di dalam hati, di dalam pikiran dan jiwa, bahwa bagi yang memiliki orang tua jangan lupa ridho Allah itu ada pada ridho orangtua. Jadi kalau yang kebetulan ngekost, seminggu ini tidak pernah telepon, mau berangkat KKM telepon dulu minta do’anya. Karena, saya termasuk orang yang sangat percaya karena saya ada di titik ini karena orangtua saya ridho kepada saya. Yang mungkin minggu kemaren minta uang belum dikasih, kemudian sedikit membentak hayo minta maaf. Karena bahwa langkah-langkah kaki kita itu tidak akan lancar kalau masih ada ganjalan dari orangtua kita. Mungkin mereka tidak permah marah. Mungkin mereka tidak menunjukkan sakit hatinya. Tapi tetap saja kita harus terus mencari ridho orangtua,” terangnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Anggota DPRD Kab. Bogor Komisi 4 – Dr. H. Usep Nukliri mengatakan, sesuai dengan tema kegiatan bahwa di Kabupaten Bogor ada momen yang dilaksanakan oleh mahasiswa STAIA Sirojul Falah. Momen tersebut adakah penguatan sumberdaya manusia melalui pendidikan dalam mengurangi kemiskinan ekstrim dan stunting di Kabupaten Bogor.
“Ini sangat tertarik karena semua yang ada di sini, ada bidang saya di komisi IV. Berbicara kemiskinam ekstrim, miris kita lumayan tinggi. Berbicara stunting, paling tinggi. Ternyata faktornya satu adalah pendidikan. Ini pendidikan selalu menjadikan permasalahan bagi menurunnya harkat dan derajat manusia,” ujar Usep
“Saya ucapkan selamat kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Sirojul Falah yang terus berupaya semaksimal mungkin mengurangi kemiskinan ekstrim. Mudah-mudahan terwujud. Karena adik-adik semua para mahasiswa adalah yang nanti akan menyampaikan program-program tersebut ke seluruh jajaran. Bagaimana ketika berbicara kemiskinan ekstrim harus dilaksanakan. Bagaimana berbicara stunting juga harus dilaksanakan,” pungkasnya.
(mardioto)