Suaranusantara.online/news
Mesuji, Lampung – Bukan hanya pengendara kendaraan, roda dua dan empat, imbasnya terasa disemua sektor, baik pertanian, industri dan juga para pedagang.
Seperti yang dirasakan pedagang Alun-Alun Simpang Pematang. Salahsatunya Nur yang kesehariannya berdagang Nasi Ayam penyet, Mie Ayam, dan Es Campur sebagai tumpuan hidupnya, Minggu (04/09/2022).
Keputusan Presiden Bahan Bakar Minyak (BBM) naik hari kemarin (03/09). Tutur Nur, bukan merupakan solusi terbaik, justru akan semakin mempersulit rakyat tergerus arus, seperti kami pedagang Alun-Alun Simpang Pematang.
“Naik atau sebelum turunnya BBM. Saat ini, Alun-Alun Simpang Pematang bercerita, ibarat settingan Handphone inilah mode disilent, sepi pengunjung,” ceritanya.
Disisi lain, Tri pedagang Nasi, berpendapat. Agar Alun-Alun Simpang Pematang hidup pengunjung, harus ada tangan kreatif dan inovasi, yang selalu dapat menyegarkan suasana.
“Alun-Alun Simpang Pematang sudah menjadi wisata kuliner, ada nilai jual untuk digerakkan, pedagang dan pengunjung adalah pemainnya tinggal instrumentnya saja menghidupkan (pengelola),” pungkasnya.
Semua masyarakat, baik pertanian, industri, dan pedagang. Berharap, BBM yang sudah di putuskan naik kembali diturunkan Presiden Joko Widodo, agar rakyat tidak lagi banyak cerita.
(Udin)