Bitung, Suaranusantara.online/news -Keberadaan pasar cita modern pusat kota Bitung dinilai sebuah kebanggaan identitas warga kota Bitung yang harus didukung dibanggakan oleh seluruh warga kota Bitung. Keberhasilan tahapan pembangunan yang dimulai dari relokasi hingga tahapan memasukan kembali pedagang ke kawasan pasar adalah prestasi tersendiri dari pemerintahan Walikota Maurits Mantiri dan Wakil Walikota Hengky Honandar.
Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia – APPSI Kota Bitung Kh. Ust. Hairudin Bandu S.sos, (11/8-2023). menyikapi banyaknya polemik tehknis terkait pembangunan dan pengoperasian pasar cita modern.
Menurut Hairrudin Bandu, banyak pihak yang terkesan mendorong polemik ini menjadi persoalan yang penting. Padahal persoalan mendasarnya hanya masalah konsep dan penataan pasar yang bisa diselesaikan secara tehknis. Jika merujuk pada semangat memperbaiki pasar cita yang dulu kumuh dan sangat tidak representatif untuk pembeli dan penjuap, maka kondisi pasar modern saat ini sudah sangat jauh berbeda atau layak dan representatif dibandingkan dengan kondisi lama.
” Torang (kita) sebagai pedagang dan warga kota sangat bangga dan berterimkasih kepada Pemerintahan Maurits Mantiri sebagai walikota yang berani mengambil kebijakan strategis memperbaiki pasar yang kumuh dan semrawut”, Ungkap Hairrudin Bandu.
Kami APPSI, lanjut Bandu meminta semua pihak untuk bersabar dan menghormati tahapan2 pembangunannya, termasuk persoalan tehknis yang sekarang sedang berpolemik. Jangan sampai, persoalan tehknis tersebut menghancurkan semangat perubahan berkelanjutan dan warisan perubahan pasar bagi anak cucu kita dimasa mendatang.
” semua bisa dipikirkan dan dikonsepkan dengan baik asalkan seluruh stakeholder pasar duduk bersama. Yang terpenting, kepentingan semua pihak diakomodir. Dan tolong jangan jadi pahlawan kesiangan, ketika semua sudah memasuki tahap akhir penyelesaian”, Kata Hairudin Bandu, sambil menggingatkan, bahwa keberadaan pasar cita ini sangat penting dan strategis, akan menjadi pintu gerbang kota Bitung dari aktivitas kunjungan dari daerah lain, karena tepat didepan pelabuhan.
Pada kesempatan itu, Hairrudin Bandu mengingatkan kepada Perumda Pasar sebagai pengelola agar menyiapkan konsep terbaik dalam mengoperasikan pasar cita modern pusat kota. Jangan sampai keberadaan infrastruktur strategis perdagangan itu, tidak berfungsi optimal ketika konsep dan ide menggairahkan pasar tidak terungkap secara transparan.
” pedagang secara prinsip membutuhkan tampilan ide dan konsep yang mampu menjawab kekhawatiran mereka terhadap iklim perdagangan yang menguntungkan pedagang. Jika Perumda mampu menjawabnya dengan ide dan konsep maka, pedagang pasti akan menerima dengan baik”.. kata Bandu sambil mengingatkan kepada semua pihak agar jangan menunggangi keberadaan pasar cita dengan kepentingan politik. Sebab, pedagang kota Bitung membutuhkan jawaban, atas kondisi perdagangan yang tidak kondusif pasca pandemi Covid 19. ****