Suaranusantara.online/news
Baturaja, OKU – Puluhan Masyarakat Pelanggan PDAM TIRTA RAJA OKU bersama Aliansi Masyarakat Peduli – Ogan Komering Ulu melakukan aksi demo dijalan depan kantor PDAM, Kamis 13/02/2025
Puluhan warga masyarakat pelanggan PDAM bersama Aliansi Masyarakat Peduli OKU (AMP-OKU) dan juga dari KSPSI OKU melakukan aksi demo mengeluhkan dan menolak atas kenaikan tarif Air Bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) TIRTA RAJA OKU yang mencapai 100% Lebih yang telah ditetapkan dan diberlakukan oleh PDAM OKU.
Dalam orasi yang disampaikan oleh Elvis, salah satu aktivis Kabupaten OKU dari puluhan aktivis lainnya yang pro rakyat datang bersama peserta aksi puluhan massa warga masyarakat Kabupaten OKU, dalam orasinya Elvis menyampaikan apapun bentuk alasan jawaban dari PDAM OKU dalam hal menaikkan tarif PDAM hingga 100 persen lebih, sangat tidak rasional dan sangat tidak memihak rakyat kecil.
“Apapun alasan mereka (PDAM, red) menaikkan tarif 100 persen itu saya menilai sangat tidak mendasar dan tanpa kajian dan sangat tidak memihak rakyat kecil. Dengan kondisi ekonomi keadaan sekarang sedang susah, mereka malah tega menaikkan tarif hingga 100 persen lebih yang diduga demi kepentingan golongan atau sekelompok oknum yang ingin menikmati atau mendapat keuntungan dari kenaikkan tarif ini. Sementara kita rakyat kecil menjerit menjadi korban” ujar Elvis.
“Kami bersama pelanggan ini sebagai korban kezaliman PDAM OKU sangat keberatan atas kenaikan tarif yang lebih dari 100 persen tanpa kajian yang mendalam ini, tanpa pemberitahuan, dan tanpa dasar ini. Maka dari itu kami meminta dengan tegas, karena tarif sudah naik per Januari 2025 pada PDAM OKU untuk dibatalkan dan mengajukan penurunan tarif kembali ke Bupati OKU, supaya dibikin lagi Perbub (Peraturan Bupati, red) perubahan nya, agar di turunkan kembali demi masyarakat OKU,” tegas Elvis.
Orasi pro membela rakyat kecil juga disampaikan Amrul Alamsyah, SE., selaku ketua Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC K.SPSI) Kabupaten OKU, pria yang akrab dipanggil Amrul ini menyampaikan penolakannya, dengan menegaskan tidak mendukung program PDAM terkait kenaikkan tarif 100 persen lebih.
“Dengan penuh pertimbangan dan kesepakatan bersama, kami Pengurus DPC KSPSI Kabupaten OKU menolak/tidak mendukung program kenaikkan tarif 100 persen lebih ini. Kesepakatan kami menolak/tidak mendukung lantaran kami melihat program tersebut tidak memihak kepada masyarakat kecil, khususnya pelanggan PDAM OKU yang tentunya akan terbebani dengan kenaikan tarif 100 persen yang diberlakukan, dan kami menilai keputusan tersebut kurang tepat ditengah kondisi ekonomi saat ini yang sedang tidak baik,” sebut Amrul.
Pengangguran, tambah Amrul, semakin banyak dan upah buruh masyarakat kecil dibawah upah minimum. Sementara kenaikan tarif 100 persen PDAM ini sangat tidak sesuai dengan penghasilan warga masyarakat OKU yang notabene nya kebanyakan buruh. Jika dibiarkan kenaikkan tarif 100 persen lebih ini, bukan berarti akan bisa menciptakan pelaku tindak pidana kriminal baru di OKU, lantaran pendapatan mereka tidak sesuai dengan pengeluaran,” ungkap ketua DPC K.SPSI OKU.
Pada aksi damai Tolak Kenaikkan Tarif 100 Persen Lebih PDAM OKU ini, dikordinatori oleh kordinator aksi, Yandri. Dalam orasinya Yandri yang juga merupakan salah satu dari sekian banyak warga masyarakat OKU yang menolak keras kenaikkan 100 persen tarif PDAM OKU ini dengan lantang menyuarakan, supaya PDAM OKU lebih peduli lagi dengan rakyat kecil, dengan kembali membatalkan tarif kenaikkan tagihan 100 persen pelanggan PDAM OKU.
“Meski aksi kami hari ini tidak mendapatkan jawaban memuaskan dari pihak PDAM, tapi kami sepakat jika satu bulan kedepan PDAM OKU tidak menurunkan kenaikan tarif 100 persen mereka, maka kami akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak. Kami juga akan mengadakan posko pengaduan bagi masyarakat OKU, khususnya pelanggan PDAM yang keberatan akan kenaikan tarif 100 persen ini, untuk menjadi bahan kami berorasi didepan Bupati OKU nanti,” kecam Yandri.
Hal senada juga disampaikan Hendri Marico kordinator lapangan aksi, yang menyesalkan tindakan PDAM OKU yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil dengan cara menaikan tarif hingga 100 persen lebih. Yang mana, menurut Hendri Marico, program kenaikkan tarif 100 persen lebih ini tidak selaras dengan program Presiden RI, bapak Prabowo Subianto, yang menginginkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
“Kami menilai kenaikkan tarif 100 persen PDAM kita ini sungguh tidak pro rakyat kecil. Padahal kita ketahui, jika Pemerintah Pusat saja melalui program bapak Presiden RI Prabowo Subianto, mengeluarkan berbagai macam program pro rakyat kecil untuk mengurangi angka kemiskinan,” sebut Hendri Marico.
“Diantaranya, program memastikan akses pangan sehat dan bantu penyediaan pangan bergizi bagi kelompok rentan, program dukungan ketahanan energi, transisi ke energi terbarukan, kurangi impor dan tingkatkan efesiensi, juga program turunkan kemiskinan. Tapi kini PDAM kita ini seolah ingin mencekik warga masyarakat OKU, khususnya pelanggan mereka, dengan menaikkan tarif hingga 100 persen lebih. Maka dari itu, kita warga masyarakat OKU harus kompak melawan kezaliman ini,” tandas Hendri Marico.
Orasi secara bergiliran disampaikan oleh aktivis OKU dan pelanggan PDAM OKU diantaranya Udin Arianto, Mulyati, Muskiawan, Mansyah, semua sama intinya keberatan dan menolak kenaikan tarif 100 persen.
Menjawab apa yang disampaikan oleh peserta aksi baik dalam orasi maupun pernyataan sikap pihak perwakilan PDAM OKU membantah semua itu dengan mengatakan bahwa sudah sesuai prosedur. Kenaikan tarif ini sudah sesuai prosedur, terang perwakilan PDAM OKU.
Aksi yang dikawal ketat oleh aparat Kepolisian, Pol PP, TNI berlangsung aman dan kondusif, sebelum massa membubarkan diri massa memberikan deadline selama 1 bulan pada PDAM OKU untuk menurunkan tarif dan massa akan datang lagi dengan jumlah yg lebih banyak jika dalam 1 bulan tarif tidak turun.(tim)