Bolaang Mongondow Timur, 21 Februari 2024 – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan telah mengajukan permintaan kepada masyarakat pada Senin, 19 Februari 2024, untuk sementara waktu mengalihkan konsumsi dari beras premium ke beras Bulog program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Alasan di balik permintaan ini adalah karena harga jual beras yang mencapai tingkat yang tinggi di pasaran.
Selain faktor harga, toko-toko ritel modern turut berkontribusi pada terjadinya kelangkaan stok beras premium karena keengganan mereka untuk menjual beras premium. Mendag Zulkifli Hasan menyatakan bahwa dengan adanya peralihan konsumsi masyarakat ke beras SPHP Bulog, diharapkan ketersediaan stok beras premium yang saat ini mengalami perlambatan produksi dapat teratasi.
Menurut Zulkifli Hasan, langkah ini diharapkan akan secara perlahan menurunkan harga jual beras premium melalui menciptakan keseimbangan antara jumlah produksi yang melambat dengan permintaan pasar.
Di sisi lain, Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa kenaikan harga beras saat ini disebabkan oleh keterlambatan panen yang diakibatkan oleh fenomena El-Nino. Keterlambatan panen mengakibatkan suplai beras mengalami keterlambatan, yang secara otomatis meningkatkan harga jual beras di pasaran.
Dalam penjelasannya, Mendag Hasan menggarisbawahi pentingnya kecepatan pengiriman beras. Dia menyatakan, “Nah, memang permintaan dari teman-teman di sini kecepatan pengiriman karena permintaan yang tinggi. Biasanya, beras premium ditaruh sehari atau dua hari sudah habis. Jangan sampai dua hari habis, datangnya lama lagi gitu. Karena kekosongan stok akan meningkatkan harga lagi. Yang kedua, suplai beras premium memang melambat, sehingga harga naik, sementara HST kita tidak berubah. Oleh karena itu, Transmart tidak menjual beras premium untuk sementara waktu.”pungkasnya
(Korlip boltim)
Kami akan terus memantau perkembangan selanjutnya terkait informasi ini, tetap terhubung dan tetap bersama kami.
Tim redaksi suaranusantara.online