Komitmen PT Timah dalam Pemberdayaan Nelayan: Bantuan Alat Tangkap dan Renovasi Dermaga

 

PANGKALPINANG, 3 September 2024

PT Timah menunjukkan komitmennya untuk mendukung perekonomian masyarakat nelayan melalui berbagai program pemberdayaan dan perbaikan sarana serta prasarana melaut.

 

Sejak lama, PT Timah telah berfokus pada pemberdayaan masyarakat nelayan melalui beberapa inisiatif, termasuk program fishing ground, coral garden, bantuan alat tangkap, dan jaminan sosial. Program fishing ground dan coral garden bertujuan tidak hanya untuk memberdayakan nelayan tetapi juga untuk melestarikan ekosistem pesisir.

 

Sebagai bagian dari holding Industri Pertambangan MIND ID, PT Timah juga berkontribusi dalam peningkatan sarana dan prasarana nelayan, seperti pembangunan tambatan perahu. Selain itu, perusahaan ini aktif dalam kolaborasi budidaya perikanan dan restocking kepiting, seperti yang dilakukan di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

 

Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Timah dirancang untuk meningkatkan produktivitas ekonomi nelayan dan memberikan dampak positif bagi kelompok nelayan. Bantuan alat tangkap yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan dan, pada gilirannya, meningkatkan penghasilan para nelayan.

 

Baru-baru ini, PT Timah menyerahkan bantuan kepada KUB Rezeki Nelayan Rangsang di Desa Tanjung Bakau, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Ketua kelompok, Darmawan (56), menyatakan bahwa bantuan tersebut sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan para nelayan.

 

“Terima kasih atas bantuan PT Timah. Semoga bantuan ini dapat meningkatkan perekonomian nelayan di Kecamatan Rangsang,” ujar Darmawan. Bantuan tersebut akan digunakan untuk membeli peralatan yang mendukung kebutuhan anggota kelompok yang berjumlah sepuluh orang.

 

Selain itu, PT Timah juga telah memberikan bantuan renovasi dermaga penghubung antara Desa Tanjung Kubu dan Desa Tanjung Timur di Kabupaten Bangka Selatan. Warga setempat, Rosidi (64), mengungkapkan bahwa dermaga tersebut sudah dalam kondisi rusak dan berbahaya karena tiangnya yang rapuh.

 

“Meski berbahaya, warga tetap menggunakan dermaga ini karena kebutuhan,” ujar Rosidi. Dermaga ini penting bagi nelayan dan petani sebagai akses ke tempat tambat perahu. Sebelum dermaga diperbaiki, mereka harus menyeberangi sungai dan menunggu air laut surut untuk pulang.

 

Dengan dukungan tersebut, diharapkan kegiatan melaut dan ekonomi lokal dapat lebih berkembang dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Sumber: Timah.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *