Kepedulian Adli Tama Hidayat Senbiring, Bentuk Pengabdian yang Tulus dan Inspiratif

Suaranusantara.online

LANGKAT – Rabu (30/10) pagi itu menjadi hari penuh syukur bagi Pak Waringin (53), warga Desa Bekulap, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat.

Bersama istrinya, Sunarti (42), dan keenam anaknya, Waringin menerima bantuan yang telah lama diimpikannya: bedah rumah dari calon Wakil Bupati Langkat, Adli Tama Hidayat Sembiring.

Di rumah yang telah mereka tempati selama 15 tahun ini, Waringin mengungkapkan betapa besar harapannya agar keluarganya dapat tinggal dengan layak.

Waringin sehari-hari bekerja serabutan, mengandalkan tenaga dan ketulusan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Namun, pekerjaan yang tak menentu itu tak cukup untuk memperbaiki kondisi rumah yang kian menua.

Bertahun-tahun mereka hidup dalam kesederhanaan tanpa pernah mendapat bantuan dari pemerintah atau program kesejahteraan lainnya.

“Selama belasan tahun tinggal di sini, tak pernah ada bantuan, dan saya tidak menyangka perhatian seperti ini bisa datang. Terima kasih, Pak Adli, yang sudah peduli dan membantu. Kami sangat bersyukur,” ujarnya penuh haru.

Baginya, ini adalah bentuk kepedulian yang nyata. Tak hanya sebagai rasa terima kasih, Waringin juga turut mendo’akan agar Adli Tama Hidayat dan pasangannya, Iskandar Sugito, dapat membawa perubahan lebih besar bagi Langkat jika nanti terpilih.

Sebagai Calon Wakil Bupati Langkat dengan nomor urut 2, Adli Tama berharap langkah kecil ini dapat menjadi wujud komitmennya dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Langkat, terutama mereka yang paling membutuhkan.

Rumah Waringin kini dalam proses perbaikan tim Adli Tama dan diharapkan selesai dalam dua minggu, sehingga layak dihuni oleh keluarganya.

Selama proses ini, mereka tinggal di rumah mertua yang berjarak hanya beberapa meter dari rumah yang sedang diperbaiki.

Bagi warga sekitar, kepedulian Adli Tama adalah bentuk pengabdian yang tulus dan inspiratif.

Bantuan ini tak sekadar memperbaiki rumah, tetapi juga menyiratkan, bahwa ada pemimpin yang peduli pada mereka yang hidup dalam keterbatasan.

Di balik jerih payah Waringin, kini terselip harapan baru, harapan bahwa Langkat akan memiliki pemimpin yang memahami dan merasakan hidup di tengah masyarakat kecil.

 

(ema)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *