Suaranusantara.online.-SUMENEP
Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kecamatan Kangayan Kabupaten Sumenep Jawa Timur, penderita penyakit kusta bertambah parah, tersebar di beberapa desa diantaranya, desa Da’andung, Timur Jang – jang, Jukong – jukong, Torjak dan Kangayan merupakan data sementara yang terdetksi awak media.
Menurut data yang kami miliki, ditahun 1997 – 1998 Kecamatan Kangayan Desa Torjak perna kedatangan tim khusus kusta dari Rumah Sakit Angkatan Laut (RSUD) dan tim khusus penyakit kusta negara Jerman.
Dan di tahun 2017 tercatat desa Torjak ada 20 penderita kusta, 2 orang meninggal dan yang lain masih hidup, semua menyatakan tidak pernah didatangi pihak kesehatan baik dari Puskemas, maupun pemerintah desa setempat, padahal sudah ada warning dari salah satu anggota DPRD Kabupaten Sumenep.
Sementara data yang kami himpun dilapangan di tiga desa, Da’andun, Timur Jang – jang dan desa Torjak sudah lebih dari seratus orang , lima puluh persen penderita lama.
Salah satu penjelasan penderita kusta kepada media yang tidak mau dijelaskan identitasnya, selama sakit tidak pernah tersentuh pengubatan sampai sekarang.
“Saya sudah sepuluh tahun lebih pak terjangkit Penyakit ini dan saya pernah berobat kesalah satu perawat di kecamatan Kangayan, namun sampai sekarang kami tidak pernah didatangi dari pihak kesehatan setempat maupun dari pihak pemerintah Desa kerumah dan tidak pernah kami menerima bentuk bantuan apapun” Keluhnya Jum’at, 24/05/2024.
Bahkan ada salah satu Bidan desa yang tugasnya di Puskesmas Kangayan, di tahun 2021 perna memeriksakan dirinya ke Lab Dinas Kesehatan Sumenep yang mana hasilnya positif terjangkit kusta, bahkan menular kesalah satu anaknya yang masih duduk dibangku sekolah dan tak menutup kemungkinan tetangga sebelah rumahnya ada juga yang terjangkit.
Kurangnya bentuk sosialisasi pihak puskesmas ke warga, sehingga masyarakat beralibi bahwa penyakit tersebut adalah sihir atau kenak santet.
Sehingga dengan kurangnya sosialisasi dari pihak Puskesmas, banyak warga yang berobat kedaratan Sumenep, salah satu penjelasan dari pasien yang pernah berobat kepuskemas Pandian Sumenep.
” Saya pak pernah berobat ke Puskesmas Pandian Sumenep dan di kasih obat, lalu saya di arahkan untuk ngambil obat ke Puskesmas Kangayan, kalau saya tahu pak di Puskesmas Kangayan juga menyiapkan obat kusta ngapain saya mau jauh – jauh ke Sumenep” Ungkapnya
Sementara pihak Pj. Kusta Puskesmas Kangayan ketika dimintai keterangan menjelaskan bahwa penyakit kusta khususnya di Kecamatan Kangayan masih ada.
“Untuk penyakit kusta pak di tahun 2024 Kecamatan Kangayan masih ada satu penderita anak – anak di desa Da’andung dan satu penderita ibu – ibu di desa Timur Jang – jang,” Penjelasan Pj. Kusta Puskesmas Kangayan Rabu, 24/06/20/2024
Masih kata Pj. Kusta Puskesmas Kangayan, ketika ditanya perna atau tidak dilakukan screening/pemeriksaan terhadap keluarga pasien dan tetangga terdekat pasien masih belum dan karena masih menunggu informasi dari masyarakat dan pemerintah desa setempat, itupun saya masih menunggu perintah dari pimpinan/ Kapus.
Menanggapi hal tersebut aktifis Kepulauan Kangean H. Daeng Moh. Sultan sangat menyayangkan kinerja Kapus Kangayan.
“Dengan merebaknya penyakit kusta di beberapa desa di Kecamatan Kangayan, menunjukkan kurangnya atensi dari Kepala Puskesmas setempat. Buktinya ketika ditanya tentang perkembangan penyakit kusta di area kerjanya (red.Kepala Puskesmas Kangayan Samsuri) masih menunggu laporan dari pihak- pihak Postu perdesa. Dan terbukti dari pihak Postu masing – masing desa tidak ada satu laporan pun yang masuk walaupun sudah ada perintah dari Kapusnya dan ini bukti perintah pimpinan sudah tidak diperhatikan lagi, ini sebenarnya ada, dan perlu perhatian pihak berwenang untuk melakukan evaluasi biar masyarakat tidak menjadi korban,” Tegas H. Daeng Sultan.
(Gusno)