Pangkalpinang, Suaranusantara.online –
Ikatan Karyawan Timah (IKT) menyampaikan apresiasi kepada DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah menerima permohonan audiensi dari organisasi tersebut pada Rabu, 23 Oktober 2024. Audiensi ini dilakukan di Gedung DPRD Babel sebagai upaya menyuarakan aspirasi para karyawan PT Timah terkait rencana penambangan di DU 1584, Perairan Desa Beriga, Kecamatan Lubuk, Kabupaten Bangka Tengah.
Ketua IKT, Riki Febriansyah, menjelaskan bahwa kedatangan pihaknya ke Gedung DPRD Babel, yang dianggap sebagai “Rumah Rakyat,” bertujuan untuk menyampaikan pandangan dan keputusan IKT terkait rencana penambangan PT Timah di wilayah tersebut. IKT berharap DPRD dapat mengambil keputusan yang bijaksana dengan mengedepankan komunikasi serta solusi yang menguntungkan semua pihak.
“Kami datang dengan damai untuk menyampaikan pandangan karyawan PT Timah, yang berharap agar DPRD dapat memberikan keputusan yang adil dan mempertimbangkan kepentingan bersama,” kata Riki.
Ia juga menekankan bahwa masyarakat yang hadir di gedung DPRD juga merupakan warga Bangka Belitung yang memiliki hak untuk menyampaikan pendapat sesuai dengan ketentuan undang-undang. “Kebetulan kami adalah karyawan PT Timah, yang selama ini bekerja dan berkontribusi untuk bangsa melalui perusahaan ini. Penambangan timah masih menjadi tulang punggung ekonomi di daerah ini,” tambahnya.
Riki mengungkapkan, meski PT Timah selalu siap menerima dan menghormati keputusan bersama, sebagai entitas usaha yang legal, perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi kepada negara dan para pemegang saham. PT Timah, lanjutnya, juga telah memenuhi semua persyaratan hukum terkait kegiatan penambangan.
“Kami tegaskan bahwa PT Timah sudah menahan diri demi menjaga situasi tetap kondusif. Namun, sebagai pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang sah, PT Timah berhak melaksanakan kegiatan penambangan secara legal, bukan penambangan ilegal,” jelas Riki.
Ia menambahkan, PT Timah selalu berupaya melibatkan masyarakat dalam setiap program pemberdayaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Menurutnya, PT Timah juga selalu membuka ruang untuk berdialog dengan masyarakat guna memastikan bahwa kontribusi perusahaan dirasakan secara maksimal.
“Kami melihat PT Timah terus berkomitmen untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan berusaha menjaga keseimbangan antara kegiatan usaha dan kepentingan sosial,” tutup Riki.