Pangkalpinang, Suaranusantara.online –
Erzaldi Rosman Djohan, Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) 2024-2029, mendorong penerapan teknologi modern untuk menyelesaikan permasalahan sampah di daerah tersebut, terutama melalui teknologi Pemusnah Sampah Hydrodrive.
Saat ini, kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Babel, khususnya di Kawasan Parit Enam, Pangkalpinang, dianggap tidak memadai lagi. “Dalam beberapa tahun ke depan, kapasitas TPA tidak akan mampu menampung volume sampah yang terus meningkat,” ujar Erzaldi, Sabtu (6/10/2024).
Ia menekankan perlunya solusi konkret, salah satunya dengan mengadopsi teknologi thermal berbasis Pemusnah Sampah Hydrodrive. Teknologi ini memungkinkan pemusnahan sampah secara cepat dan signifikan. “Kita akan menerapkan konsep desentralisasi, di mana sampah bisa dimusnahkan langsung di sumbernya, sehingga tidak membutuhkan TPA yang luas,” tambahnya.
Menurut Erzaldi, teknologi thermal saat ini menjadi opsi paling cocok untuk menangani sampah dengan cepat. Hydrodrive menggunakan bahan bakar air, yang tidak hanya menekan biaya operasional dan perawatan, tetapi juga lebih ramah lingkungan.
“Teknologi ini juga sesuai dengan regulasi teknis, terutama terkait dengan emisi, seperti yang diatur dalam Permen LHK No. P.70/2016,” jelasnya. Erzaldi menambahkan, kapasitas standar teknologi ini mencapai 50 ton per hari dan dirancang untuk ditempatkan di dekat sumber sampah agar proses pemusnahan lebih efisien.
Selain itu, teknologi ini akan dilengkapi perangkat pemilah dan pengering, sehingga sampah yang masih bernilai ekonomi dapat dipisahkan untuk dijual atau diolah lebih lanjut. “Sampah basah bisa dikeringkan menggunakan Rotary Dryer, memudahkan proses pemusnahan, atau bisa juga diubah menjadi RDF (Refuse-Derived Fuel),” lanjutnya.
Lebih lanjut, Erzaldi menjelaskan bahwa teknologi Hydrodrive dilengkapi dengan Cyclone Wet Scrubber untuk menyaring asap pembakaran. “Asap akan disaring menggunakan cyclone dan semburan air, sehingga emisi yang dihasilkan tetap berada pada ambang batas yang diizinkan.”
Erzaldi optimis, penerapan teknologi ini dapat menjadi solusi dalam menangani masalah penumpukan sampah di Babel. “Kami berharap teknologi ini dapat segera direalisasikan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutupnya.
(T-APPI)