Bitung, Suaranusantara.online/news -Pedagang Pasar Basah (ikan,daging,sayur Dll) Dilokasi Pasar Maesa mengaku enggan pindah ke pasar cita modern, karena khawatir situasi perdagangan sepi dan menjadi kelinci percobaan, relokasi kembali ke pasar modern cita dipusat kota Bitung. Hal ini disampaikan pedagang Jenis jualan basah dalam pertemuan/rapat pedagang, dilokasi pasar maesa (26/7-2023) kemarin.
Dalam pertemuan / rapat yang digagas pedagang pasar basah itu sendiri, terungkap berbagai alasan untuk enggan pindah. Selain khawatir pasar sepi dan jadi ajang percobaan, pedagang juga mengeluhkan infrastruktur jalan masuk dan desain model lapak dipasar cita. Salah seorang pedagang pasar basah Riwan Mengatakan, sebagai tahap awal masuk tentu pedagang akan menjadi percobaan. Lalu bagaimama jika sepi, apakah akan dikembalikan atau dikaji kembali.
” kasiank khawatir sekali torang, kalo so masuk kong sepi torang pasar basah. jarak pe jao, kong jalan blum jadi, apalagi tempat bajual nyanda memadai depe model. Masa torang jadi kelinci percobaan “, Ungkap Riwan khawatir.
Dia berharap akan pindah jika semua masuk kelokasi pasar bersamaan, baik jualan basah maupun kering. Karena, jangan terjadi pedagang lain menolak masuk, karena kondisi tidak memungkinkan.
” kalo torang so maso kong pedagang kering ada masalah, maka tacolo torang. boleh stou asal torang pe tampa jangan dulu bongkar “, Pedagang Ipit mendukung pernyataan Riwan.
Dalam pertemuan itu, Pedagang mengaku sudah mendengar informasi akan dimobilisasi secara bertahap pada tanggal 10 Agustus. Beberapa pedagang juga mengaku sudah diajak untuk melihat dan memilih lokasi, bahkan pedagang terinformasi biaya sewa 400an ribu / Bulan dengan mekanisme digratiskan selama 2 bulan pertama. Sayangnya pedagang masih belum melihat ada sosialisasi terbuka tentang mekanisme pasar baru dari Perumda Pasar.
Sementara Ketua Komisariat APPSI Pasar Cita Djufry Marhaba mengatakan, sebagai organisasi pedagang tentu merasakan kekhawatiran sama. Marhaba yang diundang pedagang bersama Sekretaris DPD Vanny.K , hadir dalam pertemuan mengakui, selama ini memang informasi mekanisme pasar baru kurang disosialisasi. Namun APPSI tetap akan berjuang diwilayah pedagang.
” saya diundang untuk mendengarkan keluhan pedagang dalam pertemuan ini. Karena organisasi adalah fasilitator, maka saya buatkan daftar hadir dan tulis aspirasinya. Jangan sampai ada tudingan keluhan ini direkayasa. Kami akan berupaya sampaikan ke Pihak pengelola atau pemerintah”, Tegas Marhaba sembari mengingatkan bahwa APPSI ini adalah pedagang, dan pasti akan berada digarda terdepan membela pedagang.
Marhaba berharap keluhan dan kekhawatiran ini diperhatikan pengelola, karena daftar hadir yang ditanda-tangani mencapi 30an pedagang, yang sebagian besar jualan di pasar maesa. ****