Dukung Kesejahteraan Nelayan, PT Timah Serahkan Empat Unit Mesin Tempel ke Kelompok Samudera Indah

BANGKA SELATAN – PT Timah Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan nelayan di wilayah lingkar tambang. Kali ini, perusahaan tambang tersebut menyalurkan bantuan berupa empat unit mesin tempel kepada kelompok nelayan Samudera Indah di Desa Sukadamai, Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Senin (3/2/2025).

Ketua Kelompok Nelayan Samudera Indah, Yustra, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan tersebut. Ia menjelaskan, sebelum menerima bantuan, para nelayan hanya mengandalkan mesin berukuran kecil yang kualitasnya kian menurun, sehingga membatasi jangkauan melaut mereka.

“Sebelumnya kami pakai mesin kecil, tapi sekarang sudah tidak memungkinkan lagi untuk melaut jauh. Paling hanya bisa 10 sampai 15 mil dari pantai,” ujar Yustra.

Menurutnya, bantuan mesin tempel ini menjadi angin segar bagi para nelayan. Kondisi hasil tangkapan ikan di sekitar pesisir yang semakin menipis membuat mereka harus berlayar lebih jauh untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

“Sekarang sudah agak sulit cari ikan di dekat sini. Insya Allah, dengan mesin baru ini kami bisa melaut lebih jauh dan meningkatkan penghasilan. Kalau jangkauan lebih jauh, dampak-dampak dari perubahan kondisi laut juga bisa dihindari,” tambah Yustra, yang akrab disapa Bujang Rambo.

Bantuan dari PT Timah Tbk ini menjadi yang pertama diterima oleh kelompok nelayan Samudera Indah. Yustra pun mengapresiasi langkah perusahaan tersebut yang dinilai memberikan perhatian nyata terhadap kebutuhan nelayan setempat.

“Sebelumnya kami belum pernah dapat bantuan. Baru PT Timah yang pertama kali membantu. Terima kasih banyak untuk PT Timah, semoga semakin sukses, maju, dan jaya selalu,” ucapnya penuh haru.

Mesin tempel tersebut nantinya akan digunakan secara bergantian oleh anggota kelompok nelayan untuk mendukung aktivitas melaut mereka. PT Timah berharap bantuan ini dapat mendorong produktivitas nelayan serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir di wilayah operasionalnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *