Dinda Rembulan Resmi Pimpin Matahari Pagi Indonesia Babel, Siap Jadi Rumah Perempuan dan Anak Muda

PANGKALPINANG — Suasana hangat dan penuh semangat pagi menyelimuti Taman Wilhelmina, Pangkalpinang, Sabtu (25/10/2025), saat pengurus wilayah Matahari Pagi Indonesia (MPI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung resmi dikukuhkan.

Dinda Rembulan, S.A.B., ditetapkan sebagai Ketua MPI Babel periode 2025–2028, menandai babak baru kiprah organisasi ini di bumi Serumpun Sebalai.

Dalam sambutannya, Dinda menegaskan bahwa MPI hadir bukan sekadar wadah sosial, melainkan rumah yang menumbuhkan ruang kreatif bagi perempuan, anak muda, dan masyarakat luas untuk berkontribusi membangun bangsa.

“Kami ingin menjadikan MPI sebagai rumah yang hangat, tempat anak muda bebas berkreasi, perempuan bisa bersuara, dan masyarakat merasakan kehadiran organisasi yang nyata di tengah kehidupan mereka,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.

Dinda juga menekankan filosofi matahari pagi yang menjadi roh gerakan MPI.

“Setiap terbitnya matahari adalah tanda harapan baru. Dari Bangka Belitung, kami ingin menyebarkan sinar itu untuk Indonesia,” katanya.

Dengan gaya komunikatif, Dinda membuka dan menutup pidatonya dengan pantun, menandai suasana penuh optimisme. Ia menyampaikan rasa hormat kepada jajaran pengurus besar MPI, pemerintah daerah, serta tokoh-tokoh masyarakat yang hadir.

“Kepemimpinan bukan soal kekuasaan, tetapi soal melayani dengan ikhlas,” ucapnya.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung melalui sambutan yang dibacakan oleh dr. Andri Nurtito, menyampaikan apresiasi atas pelantikan pengurus MPI Babel.

“Kami menyambut baik hadirnya Matahari Pagi Indonesia di bumi Serumpun Sebalai. Pemerintah provinsi siap berkolaborasi dan bersinergi menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Andri.

Ia menambahkan bahwa nilai-nilai yang dibawa MPI sejalan dengan semangat pembangunan daerah yang inklusif.

“Program-program MPI akan kami dukung sepenuhnya agar seiring sejalan dengan visi pembangunan nasional,” katanya, sambil membacakan pantun pembuka yang memeriahkan suasana.

Jaksa Agung Muda Intelijen: Menjadi Cahaya yang Menyilaukan Tanpa Membakar

Sementara itu, Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H., LL.M., Jaksa Agung Muda Intelijen yang juga Wakil Ketua Majelis Penasehat PB MPI, memberikan arahan inspiratif kepada pengurus baru MPI Babel.

“Pelantikan ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan momentum kebangkitan. Dari Bangka Belitung harus lahir cahaya yang menyinari tanpa membakar, menghangatkan tanpa menyakiti,” tutur Reda.

Ia menekankan pentingnya MPI menjadi gerakan nyata yang berpihak pada masyarakat kecil melalui pendidikan, ekonomi kreatif, dan kegiatan sosial.

“Indonesia butuh lebih banyak orang baik yang bekerja dalam diam tapi berdampak besar bagi warga sekitar,” katanya.

Dalam pidatonya, Reda juga mengajak MPI Babel mendukung program Koperasi Merah Putih, inisiatif ekonomi kerakyatan yang digagas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Pengurus MPI harus turun ke lapangan, membantu koperasi desa agar ekonomi lokal tumbuh kuat dan mandiri,” ujarnya.

Ia menutup sambutannya dengan pesan moral yang menggetarkan:

“Mari kita terus menjadi matahari pagi yang menyinari tanpa membakar, memberi tanpa pamrih, dan selalu hadir membawa harapan bagi bangsa dan umat manusia.”

Sambutan Inspiratif dari Penggagas Gerakan, Danil Anzar

Kehadiran Danil Anzar, penggagas Gerakan Matahari Pagi Indonesia (GMPI), menjadi bagian penting dalam momentum pengukuhan ini.

Dalam orasinya, Danil menjelaskan bahwa gerakan ini lahir bukan sebagai partai politik atau alat kekuasaan, melainkan sebagai wadah kesadaran kolektif untuk menyalakan nilai-nilai kemanusiaan di tengah tantangan zaman.

“Matahari pagi tidak memilih siapa yang akan ia sinari. Ia terbit untuk semua. Begitu juga gerakan ini, harus menjadi cahaya bagi siapa pun yang haus akan perubahan,” ujarnya di hadapan peserta.

Danil menegaskan bahwa GMPI bukan sekadar simbol, melainkan panggilan nurani untuk berbuat. Ia menilai bangsa ini terlalu lama dibayangi kepalsuan dan kepentingan kelompok sempit, sehingga rakyat sering kehilangan arah.

“Kita ini seperti bangsa yang berjalan di tengah kabut. Tapi kabut itu tidak bisa hilang kalau kita hanya menunggu angin. Kita sendiri yang harus meniupnya,” ucapnya, disambut tepuk tangan hadirin.

Ia juga mengingatkan peran generasi muda untuk berani berpikir kritis dan bertindak tulus.

“Kita harus mengembalikan makna politik sebagai alat kebaikan, bukan alat kekuasaan. Politik bukan soal menang atau kalah, tapi tentang bagaimana kita menyalakan api kebaikan di hati rakyat,” kata Danil.

Gerakan Matahari Pagi Indonesia, lanjutnya, mengusung prinsip kejujuran, kesetaraan, dan pengabdian sebagai fondasi kegiatan sosial dan advokasi. Selain memperjuangkan moral politik, GMPI menaruh perhatian besar pada pendidikan, lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat kecil.

“Kalau pagi hari selalu membawa harapan baru, maka Gerakan Matahari Pagi ini adalah ajakan untuk tidak menyerah pada keadaan,” tutur Danil.

Menutup sambutannya, Danil Anzar menyampaikan pesan reflektif tentang tanggung jawab moral setiap insan:

“Kita semua adalah bagian dari cahaya yang sama. Jangan biarkan sinar kita padam karena kebencian atau keserakahan. Mari kita jadi pelita bagi sekitar, walau kecil tapi tetap menyala,” katanya dengan nada bergetar.

Ia menegaskan bahwa gerakan ini bukan milik pribadi, melainkan milik rakyat.

“Gerakan ini bukan milik saya, bukan milik siapa pun. Ini milik kita bersama — rakyat Indonesia yang masih percaya bahwa pagi selalu datang setelah malam,” pungkas Danil Anzar.

Semangat Baru dari Negeri Serumpun Sebalai

Acara pengukuhan MPI Babel turut dihadiri perwakilan Kementerian, pejabat daerah, unsur Forkopimda, dan masyarakat. Taman Wilhelmina yang menjadi lokasi kegiatan dihiasi penampilan seni budaya khas Bangka Belitung yang menambah kehangatan suasana.

Dinda Rembulan menutup acara dengan penuh optimisme.

“Langkah hari ini adalah awal perubahan. Kita ingin sinar matahari pagi dari Babel menjadi inspirasi bagi seluruh Indonesia,” ujarnya.

Acara kemudian ditutup deklarasi komitmen untuk membawa semangat Matahari Pagi ke seluruh pelosok negeri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *