Baru  3 Bulan Selesai di kerjakan, Jalan Rabat Beton di Kadung Rembug – Lamongan  Pecah dan Retak, Ada Apa ?

 

SUARANUSANTARA ONLINE // LAMONGAN .  Pembangunan jalan rabat beton yang bersumber dari DD (dana Desa)di jalan poros Desa Kadung Rembug kecamatan Sukodadi kabupaten Lamongan tepatnya di arah kantor Desa sudah retak dan pecah padahal baru berusia kurang lebih tiga bulan.(1/6/2023).
Menurut AB (salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya)  saat di tanya oleh wartawan SuaraNusantara Online  menuturkan bahwasanya bangunan jalan rabat beton tersebut terhitung masih usianya belia.
“Bangunan tersebut di kerjakan kurang lebih sekitar pertengahan Ramadhan, intinya bisa di bilang baru,
Kurang lebih tiga bulanan mas, “tuturnya,
Beliau juga menambahkan tidak hanya pecah dan retak namun pasirnya berterbangan.
“Tidak hanya retak retak dan pecah namun pasirnya juga berterbangan, kerusakan tersebut bisa di duga kurangnya semen”, lanjutnya
“Tak hanya di jalan poros dekat kantor desa namun di jalan poros yang berada di sebelah utara yang proses pengerjaannya hampir berbarengan juga alami keretakan, saya perkirakan satu bulan pasti batu koralnya kelihatan”,tambahnya lagi

Menurut Anang (pendamping desa) saat di temui di ruang kerjanya beliau mengatakan bahwasannya pihaknya selaku pendamping desa sudah bekerja sesuai dengan tugasnya.
“Saya selaku pendamping desa sudah berupaya dan bekerja seoptimal mungkin sesuai dengan tupoksi kita,
setiap kali saya komunikasi dengan kades terus saya berpesan utamakan kwalitas,” ungkapnya lebih jauh Anang menjelaskan
“Dan terkait rusaknya bangunan rabat beton jalan poros desa tersebut kita sudah mengecek ke lokasi, prihal penyebab rusaknya tersebut saya tidak bisa mengklaim sebab yang bisa mengklaim khususnya berkenaan dengan komposisi matreal adalah orang yang kompeten dibidang tersebut,” tutupnya

Sementara itu menurut Sunardi (kades Kadung rembug) menjelaskan berkenaan dengan rusaknya bangunan jalan rabat beton tersebut lantaran beberapa sebab
“Ada beberapa hal yang menjadi sebab retaknya bangunan tersebut di antaranya;
Pada saat pengerjaan, pekerja tidak mengindahkan arahan kami khususya dalam hal komposisi air yang terlalu banyak dalam proses pencampuran,
Bangunan belum optimal kering sudah di lewati truk dan sepeda dari arah desa tetangga yang melintas, ” jelasnya,
Beliau menambahkan berkenaan dengan kurangnya volume ketebalannya di alihkan pada penambahan volume lebar,
Terkait kurangnya volume ketebalannya kita alihkan dengan volume lebar, kalau retak itu wajar wong yang rabat beton dari molen jadi saja juga bisa retak ,” (ucapnya dalam logat jawa)
Beliau juga menegaskan kalau nantinya sampai inspektorat turun serta terbukti kerusakan tersebut lantaran kurang sesuai dengan prosedur pengerjaan, dirinya siap untuk mengembalikan dengan uang pribadinya.
“Saya siap mengembalikan dengan uang pribadi saya, apabila di kemudian hari inspektorat turun kelapangan dan menyatakan dalam kerusakan tersebut akibat tidak sesuai dengan Rab,”tandasnya,
Di sisi lain menurut Ali murtadho (camat sukodadi) menyapaikan bahwa berkenaan dengan hal tersebut pihaknya belum mengetahuinya.
“Saya belum mengetahuinya, kita akan turun langsung ke lokasi guna memastikan hal tersebut,” tandasnya,
Di sisi lain menurut aktivis Indonesia Bebas angkat suara berkenaan dengan rusaknya beberapa bangunan yang ada di beberapa desa yang usianya terbilang masih muda.
Bangunan yang ada di desa baik itu jalan maupun lainnya  tidak dapat bertahan lama tidak terlepas dari lemahnya pengawasan dari pihak desa dan dinas terkait”tuturnya,

Beliau juga menambahkan dalam pelaksanaan kegiatan pembanguna semua jelas ada prosedurnya.
“Setiap Pelaksanaan tersebut seharusnya ada prosedurnya yang jelas,
pihak terkait suruh turun kelapangan untuk cek di lapangan, jangan hanya terimah laporan diatas meja”.
Cek realisasinya di lapangan, ini uang rakyat harus digunakan dengan sebaik baiknya.tandasnya.
Dari data yang berhasil di dapat di papan anggaran kegiatan pembangunan rabat beton jalan desa Kadung rembug yang tepatnya berada di dusun kadung sumber anggarannya berasal dari DD (dana desa) jumlah biaya 160.000.000, dengan volume 124 M x5.50 M x1.50 M.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *