Suaranusantara.online//news || sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Barisan Pemuda Bangkit menggelar aksi demonstrasi di depan kampus KH. Bahaudin Mudhary Madura. Mereka adalah mahasiswa Uniba Madura yang merasa hak mereka tidak diberikan.(22/08/2022)
Salah satu tuntutan dari mereka adalah transparansi bantuan UKT/SPP yang belum ada kejelasan.
_”Kami menemukan indikasi penggelapan dana bantuan UKT/SPP itu setelah kami dipanggil civitas untuk melakukan validasi data. Akan tetapi kami hanya disuruh mengisi Surat Pernyataan, itu pun kalimatnya tidak lengkap, kami punya buktinya.”_ Tegas korlap BPB, Ali Imran Fahrudi.
_”Kami melakukan pencarian ke berbagai pihak termasuk pada kampus yang juga terdaftar sebagai penerima bantuan UKT untuk verifikasi. Di UNIJA kami mendapatkan informasi bantuan yang turun adalah Rp. 2.400.000.00 per mahasiswa kami juga punya SK mahasiswa penerima bantuan di UNIJA.”_ Lanjut Ali Imran Fahrudi.
Sejumlah mahasiswa mendesak masuk untuk menemui Rektor, akan tetapi mereka hanya ditemui oleh Bidang Kemahasiswaan, alasannya karena rektor tidak ada di kampus.
Di aula mereka berdiskusi mengenai beberapa hal yang menjadi tuntutan, mereka mengharap ada kejelasan dari dana bantuan UKT/SPP. akan tetapi akhirnya korlap mengintruksikan peserta untuk keluar meninggalkan aula.
_”Kami keluar karena jawaban dari yang menemui kami hanya berputar-putar tidak menjawab substansi tuntutan kami.”_ Kata korlap BPB.
Ali Imran juga menunjukkan bukti surat dari LLDIKTI Wilayah VII berupa surat Laporan Penerima Bantuan UKT/SPP dan surat Pencairan Penerima Bantuan UKT/SPP.
_”ini saya punya buktinya. Dalam dua surat yang saya pegang ini nama UNIBA MADURA terdaftar sebagai penerima. Kami juga punya bukti surat pernyataan asli dari LLDIKTI dan surat pernyataan yang kampus berikan dengan kalimat yang tidak lengkap.”_ Pungkas korlap BPB.
(Red)