SuaraNusantara.online
BITUNG – Sebuah inisiatif Trauma Healing kolaboratif yang melibatkan BKPRMI Kota Bitung, KKIG, dan berbagai organisasi Islam mendapat dukungan yang patut diapresiasi dari Polda Sulawesi Utara, Polres Kota Bitung, dan kepolisian setempat.
Acara yang berlangsung pada Sabtu, (02/12/2023) ini bertujuan untuk mengatasi kesejahteraan emosional masyarakat menyusul insiden di Bitung pada tanggal 25 November lalu.
Dengan partisipasi luar biasa sebanyak 350 anak usia 5 hingga 13 tahun, kegiatan Trauma Healing dilaksanakan di TKB dan Masjid Agung Nurul Huda di Kota Bitung dengan tema “Kegiatan Psikososial Ceria untuk Anak Sekolah.”
Ranang Ranti, Ketua Umum BKPRMI Kota Bitung, menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi positif dengan aparat keamanan, menekankan pentingnya bantuan mereka.
Ranti menyoroti tujuan utama Trauma Healing: untuk menyembuhkan dan meredakan tekanan emosional yang dialami oleh anak-anak di Bitung.
Berbagai organisasi turut serta dalam acara ini, termasuk BKPRMI, KKIG, LPK Sulut, BKMT, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Kreatif Parigi Tofor, Preman Kreatif, Tim Psikososial, dan Universitas Muhammadiyah Manado.
Dalam mengatasi pengaruh potensial media sosial, Imran Lakodi, figur pemuda terkemuka di Bitung, mendorong masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi provokatif yang beredar online.
“Dalam merayakan persaudaraan kita, Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa SIK mengakhiri acara ini dengan menekankan tanggung jawab bersama untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kota tercinta kita karena torang samua Basudara,” ujar Kapolres Bitung.
#Jr/Ajir