Warga Pulau Sapangkur Keluhkan Bantuan Beras tidak Sesuai Undangan

Warga yang menjadi korban dugaan pengurangan jatah beras,dari 20 kg menjadi 10 kg

Suaranusantara.online

SUMENEP – Ratusan warga Pulau Sapangkur Besar, Desa Sabuntan, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengalami kekecewaan saat menerima bantuan beras program Cadangan Beras Pemerintah (CBP), Selasa (29/7/2025).

Pasalnya, jumlah beras yang diterima tidak sesuai dengan yang tertera dalam surat undangan dari Kepala Desa Sabuntan.

Program bantuan pangan berupa beras ini merupakan bagian dari CBP yang dikelola Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), dengan tujuan mengatasi kerawanan pangan dan membantu masyarakat yang rentan secara ekonomi.

Salah seorang warga penerima bantuan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya kepada media ini.

“Di surat undangannya 20 kg untuk bulan Juni dan Juli, tapi saya menerima 1 karung bulog kecil beratnya 10 kg,” keluhnya melalui sambungan telepon whatsapp

Warga tersebut menambahkan, informasi yang diperoleh dari petugas perangkat desa yang membagikan beras. Menurut petugas tersebut, 1 karung atau 10 kg beras sisanya akan dibagikan kepada masyarakat yang tidak tercantum dalam daftar penerima bantuan.

Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada Kepala Desa Sabuntan, Ar. Rasyid, melalui pesan WhatsApp masih belum mendapat respons. Status pesan yang dikirim masih menunjukkan centang satu, mengindikasikan pesan belum dibaca.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai transparansi dan akuntabilitas distribusi bantuan pangan pemerintah di daerah terpencil.

Warga berharap ada klarifikasi resmi dari pihak desa terkait perbedaan jumlah bantuan yang diterima dengan yang tertera dalam surat undangan.

Program CBP yang dikelola Bapanas dan Perum Bulog ini seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat tidak mampu dalam menghadapi kerawanan pangan.

Namun, kasus di Pulau Sapangkur Besar ini menunjukkan masih adanya celah dalam implementasi program bantuan sosial pemerintah, terutama di daerah kepulauan yang aksesnya relatif sulit.

Masyarakat penerima bantuan berharap pihak terkait dapat memberikan penjelasan yang memuaskan dan memastikan bantuan pangan dapat disalurkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berita ini akan terus diperbarui seiring dengan perkembangan informasi dari pihak-pihak terkait.

(GUSNO)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *