Transformasi Digital dan Humanis: RSUD Sumenep Hadirkan 7 Inovasi Revolusioner untuk Masyarakat

Suaranusantara.online

SUMENEP – Dalam era transformasi pelayanan kesehatan modern, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep tampil sebagai pionir inovasi dengan meluncurkan serangkaian terobosan pelayanan yang mengubah wajah rumah sakit daerah di Indonesia bagian timur.

Dibawah kepemimpinan visioner dr. Erliyati, rumah sakit kebanggaan Pulau Garam ini membuktikan, bahwa institusi publik dapat bergerak cepat dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Transformasi ini dimulai dari pendekatan “mendengar untuk melayani,” sebuah filosofi yang mengubah setiap kritik menjadi peluang perbaikan.

“Kami tidak hanya mendengar keluhan, tetapi menerjemahkannya menjadi aksi nyata dalam 100 hari,” tegas Erfin Sukayati, Kepala Seksi Informasi RSUD dr. H. Moh. Anwar, Rabu (11/6/2025).

Tujuh inovasi unggulan yang menggebrak RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep meliputi:

1. Sisyem Farmasi Dual – Zone: Akhir Era Antrian Panjang. Revolusi pertama datang dari penambahan unit depo farmasi rawat jalan dengan konsep dual-zone (area atas dan bawah). Inovasi ini memangkas waktu tunggu pasien hingga 60%, mengubah pengalaman yang sebelumnya melelahkan menjadi efisien dan nyaman.

2. Ruang Tunggu Berbasis Kearifan Lokal. Dua ruang tunggu keluarga dengan desain bernuansa budaya Madura hadir sebagai wujud pelayanan yang memahami karakter lokal. Konsep “rumah kedua” ini memberikan rasa nyaman bagi keluarga pasien yang harus menunggu berjam-jam.

3. LA Sehat: Mobil Layanan Gratis yang Revolusioner. Program Layanan Mobil Sehat (LA SEHAT) menjadi jawaban atas kesenjangan akses transportasi kesehatan. Layanan gratis ini khusus melayani pasien dari daerah terpencil, memastikan tidak ada warga Sumenep yang terhambat akses kesehatannya karena kendala ekonomi.

“Program ini mendapat dukungan penuh Bupati Sumenep karena dampaknya yang luar biasa bagi masyarakat kurang mampu,” ungkap Erfin.

4. Penambahan CT Scan Kedua: Antisipasi Lonjakan Kebutuhan. Menyikapi tingginya permintaan layanan radiologi, RSUD tengah mempersiapkan CT scan kedua. Langkah antisipatif ini memastikan tidak ada penundaan diagnosis yang dapat mempengaruhi kualitas pengobatan pasien.

5. Dokter Spesialis Ortoped: Akhir Rujukan ke Luar Kota. Kehadiran dokter spesialis ortoped mengakhiri era rujukan ke luar kota untuk layanan tulang dan sendi. Terobosan ini menghemat biaya dan waktu bagi ribuan warga Sumenep yang membutuhkan perawatan ortopedi.

6. MRI dan Bedah Subspesialis Digestif.
dr. Erliyati menyiapkan master plan jangka panjang dengan pengadaan layanan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan Bedah Subspesialis Digestif. Kedua layanan premium ini akan menempatkan RSUD Sumenep sejajar dengan rumah sakit rujukan nasional.

7. Terapi Hiperbarik: Teknologi Penyembuhan Masa Depan. Layanan hiperbarik (terapi oksigen bertekanan tinggi) menjadi pionir di wilayah Madura. Teknologi canggih ini mampu mempercepat proses penyembuhan luka diabetes, luka bakar, dan berbagai kondisi medis kompleks lainnya.

“Kehadiran terapi hiperbarik mendapat apresiasi luar biasa dari Wakil Bupati Imam Hasyim. Ini membuktikan RSUD Sumenep tidak hanya mengikuti tren, tetapi memimpin inovasi,”tambah Erfin.

Meskipun dr. Erliyati saat ini menunaikan ibadah haji, seluruh program inovasi tetap berjalan mulus sesuai roadmap. Kepemimpinan transformasionalnya telah menciptakan budaya kerja yang berpusat pada kepuasan masyarakat.

“dr. Erli mengajarkan kami filosofi ‘melayani dengan hati dan bertindak berdasarkan data riil kebutuhan masyarakat.’ Beliau bukan sekadar direktur, tetapi arsitek perubahan yang menginspirasi seluruh tim,” pungkas Erfin dengan penuh apresiasi.

Rangkaian inovasi ini telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam berbagai indikator pelayanan:

– Kepuasan pasien meningkat drastis berkat eliminasi antrian panjang
– Tingkat rujukan ke luar kota menurun tajam dengan hadirnya spesialis ortoped
– Aksesibilitas layanan meningkat melalui program LA SEHAT
– Kualitas diagnosis bertambah dengan penambahan perangkat radiologi.

(GUSNO)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *