Oleh: H.Kurniawan, Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo
SuaraNusantara.Online-
Era kekinian media menjadi corong yang sangat efektif dan efisien. Maka pesatnya dunia digital ini tidaklah lepas dari pengaruh dari media.
Sehingga kini apa pun akan viralkan dimedia, baik sosial maupun media mainstream, cetak, online, televisi dan radio.
Ini sangat dilirik oleh siapa pun, bahkan di era kekinian, media menjadi senjata yang penting, perang pun ternyata terjadi di saat ini di media sosial misialnya.
Propaganda dilakukan untuk menyerang atau bertahan, memang cara ini merupakan cara lama, ide perang dengan menggunakan media merupakan upaya melemahkan pihak lawan atau pun memperkuat hegemoni kekuasaan. Layaknya Genghis Khan, kenapa mudah dalam bergerak dan menguasai dunia, tak lain karena kabar yang beredar akan kekejaman dan kebengisan serta keberhasilan dalam menguasai daerah lawan tersiar se-antero dunia.
Namun yang tak kalah penting adalah di era kekinian bahwa peran dalam menyebarkan keberhasilan itu penting, jangan harap bisa maju jika sosialisasi tidak gencar.
Sehingga meski berhasil dalam pembangunan tapi tidak diketahui oleh rakyat maka ya tidak ada manfaatnya, bahkan dianggap tidak bekerja.
Orang anggap cari muka itu tidak penting, menurut saya salah, tergantung bagaimana konteksnya. Ada kok yang positif, jika cari muka dengan menunjukan keberhasilan pembangunan kepada rakyat. Itu wajib, sebab amanah yang diberikan oleh rakyat kepada penguasa jika benar apa adanya dan diselesaikan tanpa ada unsur korup maka rakyat sebagai pemegang kekuasaan penuh atas negara akan lega dan ikhlas serta bersyukur.
Nah, dari sini saya memandang, bahwa tugas menyebarkan informasi kepada rakyat itu merupakan tugas yang krusial, lembaga sebagai juru bicara Kepresidenan harus pro dan aktif dalam menjawab isu dan menyebarkan berita dan kabar positif dengan gencar, melalui kanal media apa pun.
Sebab, rakyat menantikan, ada sejumlah isu besar keberhasilan pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang mestinya bisa disosialisasikan secara pesat, namun sepertinya kini perlu dioptimalkan. Dan nyatanya memang Presiden dan Wakil Presiden sayang kepada rakyat dan membela rakyat. Serta sukses dalam pembangunan bangsa dalam waktu singkat banyak prestasi yang ditorehkan.
Jangan sampai, lembaga yang semestinya menjadi lembaga yang seksi karena peranya di era kekinian namun hanya menunggu bola. Atau yang mestinya banyak kabar dan berita gembira yang bisa menenangkan rakyat namun malam biasa-biasa saja. Jangan hanya memonitoring angka, namun lupa bahwa banyak hal yang perlu publik ketahui sehingga semangat pembangunan menuju Indonesia Emas terpatri di setiap dada rakyat Indonesia.****