Suaranusantara.online
SAPEKEN, SUMENEP – Setelah beberapa waktu bungkam, Kepala Sekolah SMAN 1 Sapeken akhirnya memberikan keterangan terkait polemik rehabilitasi gedung sarana pendidikan di sekolahnya.
Keterangan ini diberikan setelah Aktivis Kangean, Johari, menyampaikan dugaan adanya ketidaksesuaian dalam rehabilitasi gedung sekolah.
Budi Sulistyo
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Jawa Timur Wilayah Sumenep, Budi Sulistyo, mengaku tidak mengetahui tentang rehabilitasi tersebut.
“Saya tidak tahu soal itu mas, setahu saya itu kontraktual,” jelas Budi, Kamis (30/01/2025).
Namun, Budi kemudian menghubungi Kepala Sekolah SMAN 1 Sapeken, Rudi, melalui telepon seluler.
Rudi menjelaskan, bahwa ada empat ruang kelas yang direhabilitasi.
“Untuk yang direhab pak semua ada empat ruang,” tegas Rudi.
Keterangan Rudi ini berbeda dengan informasi yang disampaikan Aktivis Kangean, Johari.
Berdasarkan investigasinya, Johari menemukan hanya ada dua ruang yang direhabilitasi, yaitu satu ruang atab dan plafon, serta satu ruang lainnya hanya plafon saja.
Perbedaan informasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai anggaran rehabilitasi gedung SMAN 1 Sapeken.
Masyarakat dan pihak-pihak terkait berharap agar ada penjelasan yang lebih rinci dan transparan mengenai proyek ini.
(GUSNO)