PANGKALPINANG, Suaranusantara.online –
PT Timah Tbk menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan kolaborasi lintas sektor melalui penyelenggaraan Temu Nasional Tahunan (TNT) X dan Workshop Mata Kuliah (WMK) VIII Forkopindo 2024. Acara yang berlangsung pada 24-26 November di Pangkalpinang, Bangka Belitung ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta, termasuk mahasiswa, dosen, dan praktisi dari 28 perguruan tinggi se-Indonesia.
Forum yang diinisiasi oleh Forum Komunikasi Program Studi Teknik Pertambangan Indonesia (Forkopindo) bekerja sama dengan Universitas Bangka Belitung (UBB) ini mengusung tema “Penambangan Berbasis Good Mining Practices”. Tema tersebut mencerminkan upaya untuk mendorong pertambangan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Ketua Forkopindo, Prof. Dr. Eng Syafrizal, ST., M.T., mengungkapkan apresiasinya terhadap PT Timah yang secara konsisten mendukung kegiatan ini sejak awal. “PT Timah tidak hanya memberikan bantuan pendanaan, tetapi juga menyediakan fasilitas dan akses langsung ke lokasi tambang, sehingga peserta dapat belajar dari praktik nyata di lapangan,” ujarnya.
Peserta forum juga mengikuti kunjungan lapangan ke tambang primer, aluvial, serta Unit Metalurgi dan Peleburan PT Timah di Muntok. Kegiatan ini memberikan wawasan langsung terkait penerapan prinsip good mining practices dalam operasional pertambangan.
Peran Strategis PT Timah
Direktur Utama PT Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal, menekankan bahwa dukungan terhadap kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan untuk mendorong pengembangan sumber daya manusia di sektor pertambangan.
“Forum seperti ini membuka ruang bagi diskusi, berbagi pengetahuan, dan solusi atas tantangan sektor tambang, termasuk upaya menciptakan penambangan yang berkelanjutan,” katanya.
Dani juga berharap hasil diskusi ini dapat memperkaya kurikulum pendidikan di perguruan tinggi sekaligus menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global.
Rektor UBB, Prof. Dr. Ibrahim Esvil, M.Si., turut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri. “PT Timah selama ini telah menjadi mitra strategis UBB, tidak hanya dalam mendukung kegiatan akademik tetapi juga dalam pengembangan infrastruktur dan fasilitas riset,” ujar Ibrahim.
Good Mining Practices sebagai Fokus Utama
Plt. Kepala Dinas ESDM Bangka Belitung, Kurniawan, menegaskan bahwa penerapan prinsip good mining practices menjadi kunci untuk memastikan operasional tambang yang tidak hanya mengutamakan keuntungan ekonomi tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
“Era digital menghadirkan peluang besar untuk mengembangkan teknologi tambang yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” katanya.
Senada dengan itu, Dirjen Minerba KESDM, Dr. Ing. Triwirnardo, S.T., M.T., dalam sambutannya secara daring, memaparkan kontribusi signifikan sektor tambang terhadap ekonomi nasional. Pada 2023, sektor pertambangan menyumbang Rp2.168 triliun atau 10,5% dari total GDP Indonesia. Ia juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap isu global seperti Environment, Social, and Governance (ESG).
“Kami berharap forum ini dapat memberikan masukan konstruktif bagi pemerintah dan industri dalam menghadapi tantangan keberlanjutan,” ujarnya.
Kolaborasi untuk Kemajuan Pertambangan
Ketua Panitia, Hasley Oktarianty, S.T., M.T., menyampaikan harapannya agar kegiatan ini mampu memperkuat kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah. “Sinergi yang terjalin dapat mendorong kemajuan sektor pertambangan, khususnya dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat pasca tambang,” tutupnya.
Acara ini melibatkan perguruan tinggi ternama seperti ITB, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Papua, menjadikannya ajang kolaborasi nasional yang strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan praktik pertambangan di Indonesia.