Suaranusantara.online
SUMENEP – Kasus hilangnya kapal Puskesmas Keliling (Pusling) di Sumenep mengarah pada dugaan penyelewengan aset negara.
Kapal hibah yang menjadi bantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2017 yang diserahkan ke Puskesmas Kangayan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur sampai saat ini menjadi misteri.
Yang mana kapal tersebut diperuntukkan bagi masyarakat di daerah terpencil dalam hal pelayanan kesehatan, justru malah hilang dari galangan kapal di pelabuhan Patapan Desa Kangayan.
Kapal tersebut awalnya dinaikkan ke galangan untuk perbaikan mesin, tak lama kemudian badan kapal ikut menghilang juga secara misterius.
Setelah ditelusuri kapal Pusling tersebut ditemukan di Pulau Sabuntan Kecamatan Sapeken dalam kondisi bagus dan terawat.
Keberadaan kapal ini tentu menjadi sorotan mengingat pentingnya akses layanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kepulauan terpencil.
Menurut keterangan Kepala Puskesmas Kangayan Samsuri, pada tahun 2023 kepada media, mengatakan bahwa kapal tersebut sebelum dirinya menjabat Kapus di Kangayan memang sudah ada di galangan Pelabuhan Patapan Desa Kangayan, akan tetapi mesinnya sudah tidak ada.
Sementara di laporan barang Puskesmas Kangayan, mesin kapal tersebut rusak sehingga diangkat ke darat atau dikirim ke Sumenep untuk diperbaiki. Namun badan kapal pada saat itu masih tetap di galangan, selang beberapa waktu kapal pusling tersebut sudah tidak ada di tempat atau di galangan.
Masyarakat mengharap kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep dr. Ellya Fardansah, M. Kes, untuk menindaklanjuti keberadaan kapal Pusling tersebut yang berada di Pulau Sabuntan Kecamatan Sapeken, karena hal ini semakin menguatkan dugaan adanya penyelewengan aset negara
Mengingat masyarakat kepulauan terpencil seperti Pulau Bunginyarat, Sapapan, Saobi dan Desa Tembayangan serta Cangkramaan pasti sangat membutuhkan kapal tersebut mengingat akses jalan darat tak memungkinkan.
(GUSNO)
