Bangka Barat, Suaranusantara.online —
PT Timah terus menunjukkan komitmennya dalam menerapkan Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif. Budaya K3 di PT Timah tidak hanya bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja, tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman karyawan dan mitra usaha tentang pentingnya keselamatan melalui berbagai pelatihan.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, PT Timah kembali menggelar In House Training Pembinaan dan Sertifikasi K3 bagi operator pesawat angkat dan angkut di Divisi Processing and Refinery. Pelatihan ini berlangsung pada 15-17 Oktober 2024 di Wisma Sriwijaya Mentok, dan diikuti oleh para karyawan yang akan mengoperasikan alat berat.
Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Al Musa, yang bertindak sebagai pemateri dalam pelatihan ini, menjelaskan bahwa sertifikasi K3 merupakan kewajiban yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 8 Tahun 2010. Para peserta akan mendapatkan sertifikasi resmi dari Kementerian Tenaga Kerja setelah melalui proses pelatihan dan uji kelayakan.
“Operator yang menggunakan pesawat angkat dan angkut wajib memiliki lisensi K3. Untuk memperoleh lisensi tersebut, diperlukan pelatihan dan pembinaan seperti ini,” kata Al Musa.
Ia menambahkan, pelatihan ini akan memberikan pemahaman mendalam terkait K3, prosedur operasi yang aman, serta standar kelayakan penggunaan alat berat sesuai ketentuan yang berlaku. Menurutnya, PT Timah konsisten menjalankan pelatihan K3 dan telah banyak tenaga kerja yang mendapatkan sertifikasi di berbagai bidang, seperti operator crane, forklift, dan alat berat lainnya.
“Sejak 2016, PT Timah telah aktif mengikutsertakan para pekerjanya dalam pelatihan K3 untuk berbagai jenis alat berat. Ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga keselamatan kerja,” ujar Al Musa.
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Timah, Anggi Siahaan, menyampaikan bahwa sertifikasi ini tidak hanya memastikan kemampuan teknis para operator, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga keselamatan diri dan rekan kerja selama bekerja. Pelatihan ini, menurut Anggi, sejalan dengan misi PT Timah untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.
“Pekerjaan yang melibatkan alat berat memiliki risiko tinggi. Oleh karena itu, pelatihan ini sangat penting agar operator dapat memahami teknik operasional yang benar dan aman, serta mematuhi prosedur K3 yang ketat,” jelasnya.
Dengan pelatihan ini, PT Timah berharap seluruh karyawan yang terlibat dalam pengoperasian alat berat dapat bekerja dengan aman, sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan, sehingga mampu mencapai target zero accident dan meningkatkan produktivitas perusahaan.