PANGKALPINANG,Suaranusantara.online –
Program Babel Academy, inisiatif dari Erzaldi Rosman Djohan, terus mencetak prestasi dengan memberangkatkan ribuan pelajar dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Pada 2024, Rosman Djohan Institute menargetkan 1.100 mahasiswa akan dikirim ke Jerman dan 1.050 mahasiswa lainnya ke Taiwan. Program ini, yang pertama kali digagas saat Erzaldi menjabat sebagai Gubernur Babel pada periode 2017-2022, kini menjadi bagian dari upaya besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda di Babel.
Babel Academy dirancang untuk membekali generasi muda Babel dengan pendidikan internasional yang berkualitas. Menurut Erzaldi, mereka yang terpilih untuk mengikuti program ini adalah individu-individu beruntung yang sudah mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri sejak masih di bangku SMA.
“Generasi muda ini memiliki kesempatan langka yang harus dimanfaatkan. Pada 2024, kami akan mengirim 1.100 mahasiswa ke Jerman dan 1.050 ke Taiwan,” kata Erzaldi.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing generasi muda Babel di tingkat global. Melalui pendidikan internasional, mereka diharapkan dapat membawa perubahan positif di masa depan.
Erzaldi mengungkapkan bahwa inisiatif ini berawal dari pengalaman pribadinya. Ia pernah gagal empat kali masuk AKABRI, dan pada masa itu akses informasi tentang pendidikan luar negeri sangat terbatas. Dengan adanya Babel Academy, Erzaldi ingin memastikan generasi muda Babel tidak menghadapi hambatan serupa.
“Kegagalan saya dulu memberi saya pelajaran penting. Kini, saya ingin memastikan anak-anak muda Babel memiliki akses yang lebih baik ke pendidikan luar negeri,” ujarnya.
Namun, Erzaldi juga mengingatkan para peserta bahwa belajar di luar negeri tidak selalu mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi. “Jangan hanya membayangkan kebahagiaan di luar negeri. Fokuslah pada tujuan jangka panjang dan bersiaplah menghadapi rintangan,” tambahnya.
Selain pendidikan, Babel Academy juga membuka peluang kerja sambil kuliah bagi peserta. Rosman Djohan Institute menerima tawaran untuk mengelola kantin halal di negara-negara tujuan. “Di program Babel Academy tahap ketiga, mahasiswa terpilih akan belajar dan bekerja sambil kuliah di kantin halal yang dikelola dengan standar restoran internasional,” jelas Erzaldi.
Peluang ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan kerja sambil mendapatkan penghasilan tambahan selama masa studi.
Sejak diluncurkan, Babel Academy telah mengirim lebih dari 5.000 peserta ke luar negeri. Hingga kini, Rosman Djohan Institute terus menjalin komunikasi dengan para alumni yang telah menyelesaikan program. Sekitar 300 alumni kembali ke Indonesia untuk berbagi cerita sukses, baik dalam pendidikan, karier, maupun bisnis yang mereka rintis di luar negeri.
“Kami selalu menjaga hubungan dengan alumni Babel Academy. Mereka datang kembali untuk berbagi pengalaman sukses mereka dalam menyeimbangkan studi, bekerja, dan bahkan mendirikan bisnis sendiri. Ini sangat menginspirasi generasi muda Babel lainnya,” kata Erzaldi.
Beberapa alumni sukses dari program ini termasuk:
1. Fitriani, S.Pi., M.Sc – Lulusan National Taiwan Ocean University.
2. Isti Widiharjanti, S.Ei., M.M., Ph.D – Lulusan Khon Kaen University, Thailand.
3. Winda Indarti, S.Pd., M.PA – Lulusan Khon Kaen University, Thailand.
4. Wawan Irawan, S.E., M.Sc – Lulusan Ural Federal University, Rusia.
5. Rangga Al Fattaah, S.E., M.Sc – Lulusan Astrakhan Tatischev State University, Rusia.
Kelima alumni ini telah berhasil menempuh pendidikan internasional dan kini berbagi kisah sukses mereka sebagai pekerja, akademisi, hingga pengusaha yang sedang meniti karier internasional. Mereka menjadi contoh konkret bahwa pendidikan luar negeri tidak hanya memberikan gelar, tetapi juga keterampilan dan jaringan internasional yang sangat berguna.