Suaranusantara.online
Bangka Barat — PT. Timah terus memperkuat komitmennya dalam memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah tambang melalui berbagai program inovasi sosial yang berfokus pada pengoptimalan potensi lokal.
Program-program ini telah melahirkan sejumlah local hero yang berhasil mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Dalam Webinar CARBON #4 (Cerita Bersama Sucofindo) yang diadakan secara virtual pada Rabu (21/8/2024), tiga local hero binaan PT. Timah berbagi pengalaman mereka dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Mereka adalah Arief Junanto, Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Muntok, Ananda Rahmat dari Kelompok Tani Pemuda Harapan, dan Zulyanti dari TB Batu Besi, Kabupaten Belitung Timur.
Arief Junanto, Kepala SLB Negeri Muntok, memaparkan program Sekolah Enterpreneur Difabel yang diinisiasi PT Timah bersama SLB Negeri Muntok. Program ini bertujuan mendukung kemandirian ekonomi para penyandang disabilitas melalui pelatihan membatik dan usaha jus buah.
Selain pelatihan, PT Timah juga menyediakan peralatan, perlengkapan, dan tempat penjualan untuk produk-produk hasil program ini.
“PT Timah telah membina kami dari hulu ke hilir, bahkan membantu memperbanyak varian motif batik dan memperluas jangkauan penjualannya. Hasilnya, para siswa semakin bersemangat memproduksi batik, dan motif yang kami ciptakan sudah diakui melalui HAKI oleh Kemenkumham,” kata Arief.
Ananda Rahmat, Ketua Kelompok Tani Pemuda Harapan, menjelaskan bahwa program BELA NUSANTARA (Belo Laut Inklusif Berkelanjutan dan Sejahtera) yang mereka jalankan bersama PT. Timah berfokus pada kegiatan agroforestry.
Mereka memanfaatkan lahan bekas tambang di Desa Belo Laut untuk ditanami tanaman keras dan tanaman produktif, seperti buah dan sayuran. PT Timah juga memberikan pelatihan pembuatan kompos dan irigasi hemat air.
“Kami menanam tanaman keras dan produktif di lahan bekas tambang dan memanfaatkan limbah organik untuk dijadikan kompos. Dengan dukungan PT Timah, kegiatan agroforestry ini berhasil meningkatkan produktivitas lahan dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujar Ananda.
Zulyanti, local hero dari TB Batu Besi, Kabupaten Belitung Timur, berbagi kisah tentang usaha pengolahan nanas Badau yang dijalankannya.
Usaha ini, yang menghasilkan produk seperti dodol nanas, sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Namun, berkat bantuan modal dari PT Timah, Zulyanti mampu menghidupkan kembali usahanya dan bahkan meningkatkan omzetnya.
“Dengan bantuan PT. Timah, usaha Dodol Nanas Badau kami kembali berkembang dan berhasil meningkatkan taraf hidup keluarga saya. Anak-anak saya bahkan berhasil menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S1 berkat usaha ini,” tutup Zulyanti.
Webinar ini juga menghadirkan sejumlah narasumber lain yang merupakan local hero dari berbagai perusahaan, termasuk Dede Ahmad dari PT Pertamina Patra Niaga dan Alex Eko Setiawan, binaan PT Pertamina Patra Niaga Shafthi, yang berbagi pengalaman mereka dalam program pemberdayaan masyarakat.
(Iswanizar)
Sumber: timah.com