Deklarasi Damai Kedua Ormas, Kota Bitung Dinyatakan Aman Dan Kondusif

Bitung, Suaranusantara.online/news -Pasca bentrok 2 kelompok massa di Kota Bitung, Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto bersama jajarannya berserta Pemerintahan Kota serta unsur Forkopimda Bitung, Ormas Adat dan Keagamaan mengelar Deklarasi Damai. Selasa 26/11/2023.

Sepakat bertemu untuk menyelesaikan pertikaian antara dua kelompok, Ormas Adat Kota Bitung dan Ormas Muslim Kota Bitung, sepakat berdamai.

Bacaan Lainnya

Kesepakatan tersebut diwujudkan dalam Deklarasi Damai, dihadiri langsung Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto SH MH, Wali Kota Bitung, Ir Maurits Mantiri MM, Danrem 131/Santiago, Brigjen TNI Wakhyono, Danlantamal VIII Manado, beserta Forkopimda Kota Bitung, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, ketua dan anggota Organisasi Kemasyarakatan Adat Minahasa serta ketua dan anggota Organisasi Keagamaan Muslim di Kota Bitung di Riverside Resto
Deklarasi Damai di Buka dengan menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan naskah deklarasi damai oleh perwakilan kedua kubu, diikuti seluruh yang hadir, dilanjutkan dengan penandatanganan bersama Deklarasi Damai oleh ketua dan perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Adat Minahasa, ketua dan perwakilan Organisasi Keagamaan Muslim di Kota Bitung, Kapolda Sulut, Wali Kota Bitung serta para pejabat lainnya.

Wali Kota Bitung,  Ir Maurits Mantiri MM, menandatangani tanda perdamain.
Wali Kota Bitung, Ir Maurits Mantiri MM, menandatangani tanda perdamain.

Isi dari deklarasi damai tersebut,
1. Sepakat untuk mengakhiri setiap konflik yang terjadi secara damai
2. Mendukung penegakan hukum terhadap pelaku yang terlibat, secara transparan, dan berkeadilan
3. Menolak segala bentuk provokasi, pergerakan massa dari luar Kota Bitung, maupun pemberitaan melalui media sosial yang sifatnya hoax yang berkaitan dengan permasalahan di Kota Bitung
4. Bersama menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Kota Bitung.

Usai penandatanganan Deklarasi Damai ini, para pemuka Agama Islam, Kristen, Hindu, dan Konghucu, mendoakan kegiatan tersebut.

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto mengatakan, tujuan deklarasi damai ini adalah untuk menghasilkan sebuah komitmen bersama-sama seluruh masyarakat yang ada di Kota Bitung untuk sepakat dengan beberapa hal yang sudah disampaikan atau dideklarasikan.

“Antara lain patuh hukum, menyesuaikan dan mengembalikan situasi di wilayah ini semaksimal mungkin, secepat mungkin, sehingga masyarakat bisa beraktivitas, bisa menjalankan kegiatannya dengan baik. Tentunya dengan pelaksanaan deklarasi damai ini, saya harap semuanya sudah selesai, tidak ada lagi hal-hal kecil yang kemudian muncul di antara para pihak tersebut,”ungkap Jenderal.

Lanjutnya juga, kepada seluruh masyarakat bukan hanya di Kota Bitung, umumnya yang ada di Sulawesi Utara kemudian seluruh masyarakat di kota-kota besar lainnya di NKRI, sudah melihat bahwa permasalahan yang ada di Kota Bitung sudah selesai.

“Mohon yang lain-lain tidak lagi kemudian memiliki kepentingan yang tidak baik, kontra produktif, mohon betul-betul dihentikan. Situasi sudah kembali damai, kembali bersahabat, kembali bersaudara, torang samua basudara,”ungkapnya.

Jenderal Budiyanto juga berharap, hasil pertemuan dan deklarasi damai di Kota Bitung ini bisa disampaikan kepada masyarakat luas.

“Apa yang sudah dilakukan di sini, nanti bisa secara personal, secara komunitas untuk bisa menyampaikan hasil kegiatan deklarasi damai di Bitung. Hasil pertemuan ini, silahkan dikemas dengan bahasanya masing-masing, silahkan diteruskan kepada keluarga, sahabat, baik yang ada di Sulawesi Utara ataupun di kota-kota lainnya. Sehingga semakin meluas informasinya, semakin memahami, mengetahui, dan akhirnya tidak ada lagi yang bertanya-tanya bahkan melakukan tindakan-tindakan yang kontra produktif,”ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *