SUARANUSANTARA ONLINE // Provinsi Sumatera Utara – Stigma proyek gagal datang dari warga yang tinggal di sekitar bendungan raksasa di Sumatera Utara ini.
Disebut sebagai proyek gagal lantaran bendungan raksasa di Sumatera Utara ini tidak berfungsi sama sekali
Padahal, proyek yang menggunakan dana dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) itu selesai pada 2021.
Bahkan, total anggaran dari APBN yang dikeluarkan untuk membangun bendungan raksasa di Sumatera Utara itu mencapai Rp234 miliar.
Menurut rencana, bendungan raksasa itu akan difungsikan untuk mengairi 4,276 ha sawah.
Sayangnya hingga 2023, belum ada tanda-tanda bendungan raksasa tersebut terisi air.
Bahkan air yang ada di dalam bendungan ternyata hanya berasal dari hujan yang ditampung.
Bahkan warga mengeluhkan jika saluran irigasi yang dibangun justru sering meluap saat hujan.
Kini kondisinya sangat memprihatinkan karena saluran irigasi yang dibangun telah ditumbuhi semak belukar.
Padahal pembangunan bendungan raksasa di Sumatera Utara itu dikerjakan oleh kontraktor berpengalaman.
Kontraktor utamanya adalah PT Adhi Mintarto dengan konsultan dari PT Mettana dan PT Esconsoil.
Dilansir dari media JatimNetwork.com
PEWARTA:ROBIN SILALAHI/TEAM IWO INDONESIA DW SUMATERA UTARA