Suaranusantara.online
Pematang Siantar Sumatera Utara – Keberadaan toilet umum di Jalan Merdeka dan Sutomo di Kota Pematang Siantar, tepatnya pas sekali di bawah tangga jembatan penyeberangan Pasar Horas yang menjadi suatu pertanyaan di kalangan masyarakat luas
Menurut mereka, sesungguhnya siapakah pemilik toilet umum yang bisa berdiri tegak di lahan istimewa dan sudah menyalahi suatu aturan tersebut?
Direktur Operasional Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) Kota Pematang Siantar, Evra Sassky Damanik mengatakan, toilet umum tersebut pemilik nya adalah vendor atau pihak ketiga yang mengelola Foodcourt di area sekitar Pasar Horas tersebut.
“Begini, kami ini kan hanya meneruskan saja. Ceritanya toilet umum tersebut dibangun untuk kuliner malam. Sebelumnya, ada pembuatan Foodcourt atau pusat makanan yang beroperasi di malam hari. Ternyata Foodcourt tersebut tidak berjalan. Sekarang malah dibuka mulai pagi hari,” ujar Evra saat diwawancarai awak media ini, Selasa (30/5/23).
Lanjutnya, keberadaan toilet umum tersebut sangat penting untuk menunjang fungsi area kuliner Foodcourt di sekitarnya. Keberadaan area kuliner dan toilet umum itu terletak di area Pasar Horas.
Kata dia, pihak jajaran direksi sedang membahas mengenai toilet umum tersebut. Pasalnya, sejak kemarin pihak Inspektorat Kota Pematang Siantar sudah menginstruksikan agar toilet tersebut harus dibongkar.
“Memang ada temuan Inspektorat tentang toilet umum itu, hanya saja kami sedang mengkaji. Karena sebagian besar pembuatan toilet itu menggunakan dana dari vendor atau pihak ketiga yang mengelola Foodcourt,” jelas Evra.
Dikatakan, pihak PD PHJ sudah konfirmasi pada direksi sebelumnya, bagaimana kejelasan dari pada kerja sama dengan pihak vendor tersebut.
“Nanti hasilnya sedang dibahas pada rapat direksi, apa memang harus segera kita bongkar atau bagaimana. Apalagi itu sudah ada teguran dari Dinas Inspektorat,” tambah Evra.
Dia mengaku, saat ini sedang dilakukan tahap bagaimana cara untuk segera pembongkaran toilet itu. Hanya saja, kata Evra terbentur dengan para investor atau pun orang ketiga yang dimaksud.
“Saat ini pemerintah daerah terutama kami sedang memikirkan bagaimana cara untuk mengembalikan biaya yang sudah dikeluarkan para investor untuk pembangunan toilet itu,” ungkapnya.
“Nanti kita akan hitung-hitungan dulu, sudah berapa banyak memang modal mereka yang sudah keluar. Kalau pun sudah cukup, akan langsung kita bersihkan. Kami juga tidak akan menunggu lama, jika sudah sesuai dengan biaya yang dijelaskan mereka, sebulan ataupun dua bulan saja, ya sudah, langsung dilakukan pembersihan,” tegas Evra.
Dia menargetkan, sebelum pergantian tahun ataupun secepatnya toilet-toilet itu sudah bisa dibersihkan. Ini supaya pihak Inspektorat pun bisa melihat bahwasanya PD PHJ sudah melakukan pembersihan toilet sesuai dengan temuan sebelumnya.
Saat ditanya tentang bagaimana proses pembuangan limbahnya, Evra menyebutkan, kurang tau pasti apakah toilet itu memiliki pembuangan limbah atau tidak.
Hanya saja, sepengetahuan dia, toilet itu diperuntukkan buang air kecil saja.
“Sepertinya toilet itu tidak memiliki septic tank. Mereka membuangnya langsung ke dalam parit. Pasalnya, toilet itu hanya dipergunakan untuk buang air kecil saja, hanya sebatas air saja, bukan buang air besar,” sebut dia.
Di satu sisi, kata Evra, keberadaan toilet umum juga membantu sebagai salah satu pemasukan atau income pada PD PHJ, walaupun secara estetika masih rendah. Pihak orang ketiga menyetor setiap hari sebesar Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu.
Karena pada saat ini PD PHJ masih ada bermasalah mengenai kemampuan keuangan yang sangat kurang,sehinggah pendapatan yang di setor dari toilet bisa untuk dimanfaatkan untuk menambah beban pengeluaran perusahaan, terutama dalam hal suatu penggajian para pegawai.
Dari hasil pendapatan yang kami terimah dari toilet itu bisa dimanfaatkan untuk menggaji para pegawai PD PHJ.
Dalam satu sisi,kami memang masih kesulitan tentang keuangan.
Meski seperti itu, bukan berarti kami membiarkan begitu saja. Tetap akan kami bersihkan toilet tersebut paling lambat pada akhir tahun ini,Pungkasnya
PEWARTA;ROBIN SILALAHI